Apa Tujuan Perilaku Organisasi?

Banyak perusahaan berusaha untuk memahami perilaku karyawannya, sehingga mereka sering mempelajari tingkat turnover, produktivitas, dan sikap karyawan sebelum melakukan perubahan apa pun. Salah satu tujuan utama perilaku organisasi (OB) adalah menjelaskan perilaku karyawan untuk menentukan mengapa mereka bertindak seperti itu. Tujuan lainnya adalah untuk memprediksi bagaimana mereka akan bertindak sebelum mereka melakukan sesuatu, yang seringkali memudahkan manajer untuk merencanakan langkah mereka selanjutnya. Selain itu, mereka yang menggunakan teori bisnis ini mungkin berusaha mengendalikan perilaku karyawan mereka untuk memperbaiki masalah apa pun.

Mereka yang menerapkan perilaku organisasi pada bisnis mereka biasanya memulai dengan hanya mempelajari karyawan. Mereka mungkin melihat sikap dan kebiasaan mereka secara keseluruhan untuk menentukan apa yang mungkin perlu diubah. Beberapa detail konkret yang mungkin mereka kumpulkan termasuk fakta tentang produktivitas, tingkat turnover, dan ketidakhadiran, yang semuanya dapat memberi tahu banyak tentang sikap karyawan. Begitu mereka mengumpulkan beberapa pengamatan, mereka dapat memenuhi salah satu tujuan perilaku organisasi, yaitu menjelaskan sikap karyawan.

Setelah penjelasan diperoleh melalui observasi, mereka yang bertanggung jawab untuk mempelajari perilaku di tempat kerja dapat mencoba untuk memprediksi bagaimana karyawan akan bereaksi terhadap perubahan. Ini mungkin berguna ketika memutuskan apakah akan memperkenalkan konsep baru ke tempat kerja. Jika seorang manajer tidak yakin bagaimana karyawan dapat bereaksi terhadap perubahan besar, maka dia mungkin membuat beberapa modifikasi kecil untuk mengukur reaksi karyawan. Kemudian, berdasarkan temuannya, dia biasanya dapat memprediksi bagaimana pekerja akan bereaksi terhadap perubahan yang lebih besar di dalam perusahaan. Ini dapat membantu mencegah penolakan karyawan terhadap modifikasi di tempat kerja, karena manajer mungkin dapat menyajikan perubahan kepada pekerja dengan cara yang berbeda atau menghindarinya sama sekali.

Tujuan lain dari perilaku organisasi adalah kemampuan untuk mengontrol bagaimana karyawan bertindak. Ini biasanya hanya terjadi setelah mengamati mereka dan berhasil memprediksi perilaku mereka, dan seringkali kontroversial, karena banyak yang percaya tidak etis menggunakan observasi untuk mengendalikan orang. Salah satu contohnya adalah manajer yang memperhatikan bahwa, berdasarkan langkah-langkah penjelasan dan prediksi, karyawan tertentu mungkin bekerja lebih keras ketika imbalan tertentu ditawarkan. Hal ini dapat menyebabkan manajer untuk mulai menawarkan penghargaan yang bersangkutan selama dia menginginkan peningkatan produktivitas dari karyawan. Semakin terlihat hasilnya, semakin besar kemungkinan dia untuk terus berusaha mengendalikan tindakan karyawan melalui salah satu tujuan perilaku organisasi yang paling kontroversial.