Tujuan dari kegiatan terapi okupasi biasanya untuk membantu pasien mengatasi kecacatan fisik dan mental dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan terapi okupasi dapat membantu pasien belajar atau mempelajari kembali keterampilan biasa, seperti mandi, berpakaian, dan makan. Terapi okupasi juga sering berusaha membantu pasien mengelola aktivitas waktu senggang. Pasien dapat menggunakan terapi ini untuk mengatasi cacat fisik dan kognitif sebanyak mungkin sehingga mereka dapat hidup mandiri dan fungsional. Kegiatan yang tergabung dalam terapi okupasi biasanya mencakup belajar bagaimana memenuhi kebutuhan fisik sendiri, belajar bagaimana melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaan, dan belajar bagaimana menikmati diri sendiri dan di perusahaan, terlepas dari keterbatasan yang diciptakan oleh cacat fisik dan kognitif.
Terapis okupasi biasanya mencoba untuk fokus pada kebutuhan fisik, mental, dan emosional pasien mereka. Beberapa pasien menderita kondisi bawaan yang dapat membatasi aktivitas dan kemandirian mereka sejak lahir. Pasien lain menderita cedera atau penyakit di kemudian hari, dan perlu mempelajari kembali keterampilan yang dulu mungkin didapat dengan mudah. Kegiatan terapi okupasi berusaha membantu pasien berfungsi dalam kehidupan sehari-hari dengan kemampuan terbaik mereka. Beberapa pasien mungkin tidak pernah dapat berfungsi sebaik orang yang tidak cacat, tetapi terapi okupasi umumnya berusaha membantu pasien ini berfungsi sebaik mungkin.
Kebanyakan orang yang mencari terapi okupasi perlu mempelajari atau mempelajari kembali keterampilan yang diperlukan untuk menjaga diri mereka sendiri. Kegiatan terapi okupasi sering dirancang untuk membantu pasien cacat belajar bagaimana memberi makan, berpakaian, mandi, dan merawat diri mereka sendiri. Beberapa pasien mungkin ingin mempelajari keterampilan yang dapat membantu mereka melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak dan membersihkan, secara mandiri.
Orang dengan cacat fisik dan kognitif mungkin ingin mencari pekerjaan yang menguntungkan. Kegiatan terapi okupasi dapat membantu pasien mempelajari keterampilan yang dianggap berharga di tempat kerja. Tugas dan tugas lain mungkin termasuk dalam kategori ini juga.
Kegiatan terapi okupasi juga dapat membantu pasien belajar bagaimana menikmati diri mereka sendiri selama waktu senggang. Cacat kognitif dan fisik dapat membuat interaksi sosial, olahraga, dan kegiatan rekreasi lainnya menjadi sulit. Terapis okupasi sering berusaha membantu pasien mereka memanfaatkan waktu luang sebaik mungkin, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang menyenangkan dan memuaskan.
Jenis terapi ini dapat membantu pasien mengakomodasi dan mengatasi keterbatasan fisik mereka, tetapi umumnya tidak terbatas pada itu saja. Orang yang menderita gangguan mental dan cacat kognitif juga dapat mempelajari keterampilan penting, untuk menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan lebih produktif.