Proses pengukuran suhu inframerah (IR) bergantung pada penentuan jumlah cahaya tak terlihat yang dilepaskan oleh objek dalam bentuk radiasi inframerah. Untuk mendapatkan pengukuran suhu IR yang paling akurat, ada beberapa tip umum yang dapat diikuti. Saat menggunakan termometer inframerah non-kontak, lensa dan objek yang diukur harus bersih, kering, dan bebas dari penghalang apa pun. Penting juga untuk mengkalibrasi termometer dengan benar, jika memungkinkan. Jika termometer tidak dapat dikalibrasi, seringkali dimungkinkan untuk memodifikasi objek dengan menerapkan cat hitam atau bahkan selotip untuk mencapai karakteristik yang diperlukan.
Pengukuran suhu inframerah yang akurat bergantung pada prinsip yang dikenal sebagai emisivitas. Istilah ini mengacu pada kemampuan suatu objek untuk memancarkan radiasi infra merah dibandingkan dengan benda hitam. Semakin rendah emisivitas suatu objek, semakin buruk dalam memancarkan radiasi inframerah. Ini berarti bahwa jika dua benda memiliki suhu yang sama, benda yang memiliki emisivitas lebih rendah akan memancarkan lebih sedikit radiasi infra merah. Untuk mendapatkan pengukuran suhu IR yang paling akurat, ini harus diperhitungkan.
Untuk mendapatkan hasil terbaik dari pengukuran suhu IR, sejumlah teknik berbeda dapat digunakan. Salah satu tip untuk mendapatkan pengukuran suhu IR yang akurat melibatkan memastikan termometer dalam kondisi baik. Baterai harus dalam kondisi terisi daya yang baik, dan lensa harus bersih dan tidak terhalang. Jika termometer memiliki pengaturan penyesuaian manual, penting juga untuk mengaturnya dengan benar. Banyak termometer IR non-kontak kelas atas yang memungkinkan operator memasukkan nilai emisivitas suatu objek, yang memungkinkan pembacaan seakurat mungkin.
Jika suatu objek memiliki emisivitas yang tidak diketahui, atau termometer tidak dapat diatur, terkadang masih mungkin untuk mendapatkan pengukuran suhu IR yang akurat. Dalam kasus objek dengan emisivitas yang tidak diketahui, kadang-kadang dimungkinkan untuk mengubah permukaan dengan sesuatu yang memiliki nilai emisivitas yang diketahui. Jika termometer tidak dapat disesuaikan, maka permukaan harus dimodifikasi agar berada dalam kisaran emisivitas yang ditentukan. Dalam banyak kasus, ini dapat dicapai dengan mengecat objek dengan cat hitam datar atau menempelkan selotip hitam.
Faktor lain, seperti angin, juga dapat memengaruhi pengukuran suhu IR. Angin dapat menyebabkan perpindahan panas konvektif, yang pada dasarnya mendinginkan benda yang hangat dan memanaskan benda yang dingin. Efek ini tidak dapat dengan mudah dijelaskan oleh termometer non-kontak, tetapi ada beberapa cara untuk mendapatkan pengukuran yang lebih akurat. Jika objek dapat terlindung dari angin, maka pengukuran bagian permukaan yang dilindungi dapat memberikan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Objek besar juga dapat diukur di sisi melawan arah angin untuk memberikan hasil yang agak lebih akurat.