Apa Tips Terbaik untuk Menulis Esai Ujian Bar?

Ujian pengacara, ujian komprehensif yang mengesahkan lulusan sekolah hukum dan orang lain untuk praktik hukum, biasanya mencakup bagian esai. Esai ujian pengacara sama pentingnya dengan bagian pilihan ganda, tetapi ada lebih banyak ruang untuk penilaian subjektif karena seseorang, daripada komputer, mengevaluasi jawabannya. Di antara kiat-kiat terbaik termasuk mempersiapkan jauh-jauh hari untuk bagian esai dalam kursus tinjauan ujian pengacara atau dengan tutor ujian pengacara. Pada hari ujian, buat garis besar jawaban untuk memastikan bahwa semua poin penting disertakan. Namun, jangan terlalu terbebani dengan contoh kasus hukum; secara umum, lebih penting untuk menunjukkan pemahaman hukum tentang masalah yang dihadapi daripada memberikan referensi secara serampangan.

Latihan sangat penting untuk esai ujian pengacara yang sukses. Kursus persiapan atau tutor dapat membantu calon pengacara mempraktikkan keterampilan menulis yang diperlukan untuk esai yang bagus atau peserta ujian dapat berlatih sendiri. Untuk latihan mandiri, ada banyak contoh soal dan jawaban esai ujian bar yang tersedia di Internet. Secara khusus, terapkan strategi IRAC (isu, aturan, penerapan, kesimpulan) yang diajarkan di banyak kelas penulisan hukum sekolah hukum. Pendekatan ini mendorong analisis hukum yang menyeluruh; dengan berlatih sebelum ujian, peserta tes lebih mungkin menulis esai yang dapat diterima.

Pada hari ujian, bacalah setiap pertanyaan esai beberapa kali untuk memastikan pemahaman yang maksimal. Kemudian luangkan beberapa menit untuk menguraikan setiap tanggapan. Ini memberikan kesempatan untuk mengatur pemikiran dengan benar, menyisipkan argumen, dan membuang informasi asing yang mengurangi jawaban.

Bekerja dari garis besar dan menggunakan strategi IRAC, tulis esai komprehensif yang mencakup semua argumen hukum yang penting. Berikan jawaban selengkap mungkin, tetapi ingatlah bahwa esai harus mengalir. Jangan memasukkan poin secara tiba-tiba hanya untuk mengesankan penilai; alih-alih pastikan pemikirannya relevan dengan argumen utama. Luangkan waktu untuk mengakui dan menyangkal poin-poin tandingan dari argumen Anda untuk menunjukkan pemahaman yang lengkap tentang pertanyaan tersebut.

Mengutip kasus hukum dalam esai ujian pengacara adalah penting, tetapi terlalu banyak fokus pada kasus tertentu dapat mengalihkan penulis dari argumen utamanya. Daripada mengkhawatirkan kutipan kasus tertentu, jelaskan dan terapkan konsep hukum yang relevan dengan pertanyaan. Strategi ini membantu penulis tes menghindari menyimpang terlalu jauh dari garis besar dan menjaga keterbacaan esai.

Setelah menyelesaikan esai ujian pengacara, bacalah dengan seksama. Pastikan bahwa jawabannya masuk akal. Di atas segalanya, konfirmasikan bahwa jawabannya mencakup argumen dan kesimpulan logis. Kembali dan perbaiki materi apa pun yang tidak berhubungan langsung dengan pertanyaan yang ada.