Mereka yang mengajukan beasiswa untuk perguruan tinggi sering diminta untuk menulis esai beasiswa untuk menyertai aplikasi mereka. Esai-esai ini seringkali dapat memainkan peran penting dalam menentukan pelamar mana yang diberikan beasiswa. Mereka yang menulis esai semacam itu harus memastikan bahwa mereka sepenuhnya memahami dan membahas topik esai, jujur dan terbuka, dan menulis esai mereka dengan suara menarik yang memberi pembaca gambaran tentang kepribadian penulis.
Dalam banyak kasus, esai beasiswa ditulis untuk membahas topik tertentu, dan topik itu mungkin memiliki lebih dari satu segi. Misalnya, beasiswa layanan masyarakat mungkin mengharuskan pelamar untuk menulis esai yang merinci layanan masyarakat masa lalunya, gelar apa yang ingin dia kejar, dan bagaimana gelar itu akan memungkinkannya untuk memberikan kembali kepada komunitasnya setelah kuliah. Esai yang hanya menjelaskan pengabdian masyarakat masa lalu tidak menjawab semua bagian dari pertanyaan topik dan sebagai akibatnya dapat didiskualifikasi dari pertimbangan. Esai terbaik adalah yang membahas semua bagian dari topik yang disebutkan.
Penulis esai juga harus berhati-hati untuk membaca dan memahami persyaratan gaya khusus untuk esai beasiswa yang mereka tulis. Beberapa beasiswa menentukan panjang maksimum, baik dalam jumlah kata atau jumlah halaman. Yang lain mengharuskan kiriman diketik atau dibuat dengan komputer. Hampir semua memiliki tenggat waktu yang tegas di mana semua kiriman harus dikirimkan. Gagal mengikuti salah satu pedoman ini dapat mengakibatkan diskualifikasi penulis.
Kejujuran sangat penting saat menulis esai beasiswa. Penulis tidak boleh mengklaim pencapaian atau motivasi yang tidak mereka miliki atau membuat janji yang tidak ingin mereka tepati. Dalam beberapa situasi, salah mengklaim penghargaan, nilai ujian, atau prestasi, atau berbohong pada aplikasi beasiswa atau dalam esai, dapat menjadi alasan diskualifikasi. Beberapa beasiswa bahkan berhak untuk mencabut penerima beasiswa yang diberikan jika ketidakjujuran dalam proses aplikasi terungkap kemudian.
Pelamar harus ingat bahwa esai beasiswa dimaksudkan untuk melakukan lebih dari sekadar mengirimkan informasi kepada pembaca; itu dimaksudkan untuk memberi pembaca gambaran tentang siapa pelamar itu, seperti apa kepribadiannya, dan apa yang membuatnya istimewa. Sementara aturan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca harus diperhatikan, penting juga bagi pelamar untuk menulis dengan gaya yang mencerminkan cara dia berbicara dan menampilkan dirinya. Sebuah esai dengan kepribadian lebih mungkin untuk menarik minat komite beasiswa daripada yang hanya menyatakan fakta.