Bulimia adalah gangguan makan yang parah dan terkadang mengancam jiwa. Hal ini ditandai dengan episode pesta makan yang diikuti dengan upaya untuk membersihkan makanan yang dimakan, seringkali dengan menginduksi muntah. Menghentikan bulimia bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Jaringan pendukung yang penuh perhatian, terapi, dan dalam beberapa kasus, semua obat dapat bekerja sama untuk membantu seseorang mengatasi bulimia.
Bulimia dapat memiliki banyak penyebab. Citra tubuh yang tidak sehat bisa menjadi salah satu penyebab perilaku bulimia. Seringkali peristiwa traumatis, baik saat ini atau masa lalu, dapat berkontribusi atau memperburuk bulimia, seperti stres dan kurangnya dukungan sosial.
Jaringan dukungan yang kuat dari teman, keluarga, dan profesional psikologis atau medis adalah salah satu kunci untuk menghentikan bulimia. Teman dan keluarga harus mendukung dan tidak menghakimi. Namun, itu tidak berarti bahwa mereka harus mengabaikan atau mendorong perilaku bulimia.
Mencari bantuan adalah langkah pertama untuk menghentikan bulimia, tetapi ini bisa menjadi langkah yang sulit untuk dicapai. Seringkali, orang yang menderita bulimia merasa malu dengan perilaku mereka, yang membuatnya sulit untuk menjangkau mereka yang dapat membantu. Teman dan keluarga harus mendorong orang yang mereka cintai untuk mencari bantuan, tetapi juga memahami waktu dan keberanian yang mungkin diperlukan.
Psikoterapi adalah salah satu pengobatan terbaik untuk bulimia. Terapi perilaku-kognitif, sejenis terapi yang menargetkan pikiran dan perilaku negatif dan menggantikannya dengan yang positif dan bermanfaat, seringkali efektif dalam mengobati bulimia. Psikoterapi interpersonal, yang berfokus pada membangun dan memelihara hubungan yang sehat, juga dapat membantu seseorang dalam menghentikan bulimia. Jika peristiwa traumatis terkait dengan bulimia, itu bisa ditangani dengan terapi juga. Terapis terbaik seringkali adalah mereka yang menggunakan berbagai pendekatan dan menyesuaikan perawatan mereka untuk klien tertentu.
Seringkali seseorang dengan bulimia akan memiliki masalah kesehatan mental lain yang mungkin membuat menghentikan bulimia menjadi sulit. Gangguan yang paling sering terlihat dengan bulimia adalah depresi dan kecemasan. Seorang psikiater mungkin meresepkan obat untuk membantu meringankan gangguan ini. Psikoterapi juga bisa menjadi pengobatan yang efektif.
Bulimia dapat memiliki sejumlah konsekuensi, seperti kerusakan permanen pada gigi, tenggorokan, dan kerongkongan akibat muntah berulang. Bulimia bisa menjadi perilaku adiktif, dan seringkali mengetahui konsekuensi medis tidak cukup untuk membuat seseorang berhenti. Begitu seseorang memulai pengobatan, mereka juga harus mencari perawatan medis untuk mengevaluasi dan membantu mengatasi masalah yang mungkin disebabkan oleh bulimia.