Mampu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain adalah keterampilan penting bagi orang-orang dari segala usia. Kebanyakan orang dapat memperoleh manfaat dari peningkatan keterampilan komunikasi mereka, yang meliputi berbicara, mendengarkan, dan menulis. Orang yang ingin mengembangkan keterampilan komunikasi dapat belajar bagaimana melakukan ini dari buku-buku self-help, seminar, dan dari nasihat orang lain. Beberapa tip terbaik untuk mengembangkan keterampilan komunikasi adalah belajar dan berlatih mendengarkan secara efektif, menggunakan dan meminta umpan balik untuk berbagai jenis komunikasi, belajar bagaimana mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan secara tegas, dan menggunakan bahasa tubuh dan kontak mata yang tepat.
Salah satu langkah untuk mengembangkan dan meningkatkan komunikasi adalah mempelajari dan melatih keterampilan mendengarkan aktif yang efektif. Mendengarkan secara aktif melibatkan seseorang yang mendengarkan dengan cermat dan penuh perhatian orang yang berbicara, menyatakan kembali apa yang telah dikatakan orang lain — atau apa yang muncul — dengan cara yang ringkas dan tidak menghakimi, dan lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Jenis mendengarkan ini lebih berfokus pada pemahaman dan dorongan daripada memberi nasihat dan solusi, kecuali jika diminta. Menjadi efektif dalam mendengarkan secara aktif adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan dan pemahaman dalam suatu hubungan, baik itu hubungan pribadi atau profesional.
Tip lain untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal adalah dengan mengumpulkan dan menggunakan umpan balik untuk berbagai jenis komunikasi. Sebelum mengirim email penting kepada atasan atau kolega, misalnya, akan sangat membantu jika ada orang lain yang membaca email untuk memastikan kebenaran, nada, dan penyampaian pesan yang dimaksud secara efektif. Sebelum melakukan percakapan penting dengan anak, pasangan, atau bos, ada baiknya seseorang membahas apa yang ingin dia katakan dan tanyakan kepada pihak ketiga yang tepercaya. Orang yang memberikan pidato dan presentasi, demikian juga, selalu disarankan untuk mempraktikkannya di depan audiens dan meminta umpan balik sebelum memberikan pidato atau presentasi yang sebenarnya. Mempraktikkan komunikasi dan mencari umpan balik dengan cara ini dapat membantu memastikan bahwa pesan yang disampaikan orang mudah dipahami dan disampaikan sebagaimana dimaksud.
Dalam komunikasi interpersonal, penting untuk belajar bagaimana mengomunikasikan kebutuhan dan perasaan secara asertif. Ketika orang berkomunikasi secara asertif, mereka menjelaskan pemikiran mereka dengan cara yang lugas, langsung dan tidak agresif atau argumentatif, karena dua gaya terakhir ini digunakan dalam komunikasi agresif. Orang biasanya merespon lebih baik komunikasi asertif yang tidak terlalu pasif atau mencela diri sendiri dan tidak terlalu agresif. Dalam menggunakan komunikasi asertif, kadang-kadang membantu untuk menggunakan pernyataan “saya”, seperti “Saya merasa …” daripada mengarahkan pernyataan pada orang lain, seperti “Anda harus …” Tujuan komunikasi asertif adalah bahwa itu tegas dan menyatakan dengan jelas kebutuhan orang yang menggunakan gaya komunikasi tersebut.
Hal ini juga penting dalam mengembangkan keterampilan komunikasi untuk menggunakan bahasa tubuh dan kontak mata yang tepat. Isyarat nonverbal ini dapat menyampaikan perasaan di balik apa yang orang katakan dan harus sesuai dengan kata-kata mereka. Ketika orang mengatakan bahwa mereka siap untuk mendengarkan, misalnya, tetapi menyilangkan tangan dan menghindari kontak mata, mereka sebenarnya sedang menyampaikan bahwa mereka tidak terbuka terhadap apa yang dikatakan orang lain. Alih-alih, menggunakan kontak mata langsung dan bahasa tubuh yang menunjukkan keterbukaan, seperti lengan yang tidak disilangkan, dapat membantu menyampaikan bahwa seseorang siap dan mau mendengarkan dan berbicara secara terbuka.