Mengekspor mobil bisa menjadi proses yang panjang yang melibatkan banyak dokumen dan berbagai biaya yang berbeda. Biasanya, mereka yang tertarik untuk mengekspor mobil harus berusaha untuk menegosiasikan kesepakatan transportasi berbiaya rendah dengan pengangkut kargo komersial seperti perusahaan pelayaran atau perusahaan kereta api. Selain itu, eksportir harus membiasakan diri dengan aturan dalam dan luar negeri tentang pendaftaran kendaraan. Banyak negara mengenakan tarif impor atau ekspor pada kendaraan dan siapa pun yang berpikir untuk mengekspor mobil harus mencoba mengidentifikasi rute ekspor yang paling murah dalam hal biaya keseluruhan.
Pabrikan sering mengandalkan truk atau kereta api saat mengekspor mobil melintasi perbatasan darat. Perusahaan kargo terkadang menawarkan potongan harga kepada mitra bisnis yang membeli ruang kargo dalam jumlah besar; eksportir sering kali mencoba mengirimkan beberapa mobil sekaligus daripada mengirim serangkaian pengiriman yang melibatkan sejumlah kecil kendaraan. Selain itu, sebuah perusahaan mungkin dapat menegosiasikan diskon harga lebih lanjut dengan memasuki kesepakatan ekspor jangka panjang dengan perusahaan pelayaran daripada menegosiasikan kesepakatan transportasi satu kali. Orang dan entitas yang mengirimkan mobil dengan kapal sering kali mendapatkan penawaran terbaik saat mengirimkan mobil dengan kapal komersial besar karena biayanya dibagi dengan banyak vendor lain sedangkan menyewa kapal kecil hanya untuk mengirimkan sejumlah kecil kendaraan bisa menjadi mahal.
Sebelum mobil dapat melintasi perbatasan internasional, pemilik kendaraan harus menunjukkan kepada petugas bea cukai dengan sertifikat kendaraan. Undang-undang di banyak negara mencegah orang mengekspor kendaraan yang dibiayai kecuali pemberi pinjaman telah memberikan izin tertulis kepada pemilik kendaraan untuk membawa mobil melintasi perbatasan. Mobil yang baru dibangun tidak memiliki sertifikat karena kendaraan ini belum menjadi milik siapa pun. Dalam kasus seperti itu, pemilik kendaraan harus menunjukkan kepada petugas bea cukai dokumen yang dikenal sebagai pernyataan atau sertifikat asal yang menjelaskan di mana mobil itu dibuat. Siapa pun yang mencoba mengekspor mobil dengan sertifikat sertifikat asal dapat mengalami masalah hukum yang dapat mencakup biaya penalti.
Negara-negara di seluruh dunia mewajibkan pemilik kendaraan dan perusahaan distribusi untuk membayar pajak setiap kali kendaraan melintasi perbatasan internasional. Besaran tarif ini bervariasi antar negara sehingga eksportir biasanya mencoba memilih rute pelayaran yang melibatkan mobil yang harus melintasi batas internasional paling sedikit. Selain itu, siapa pun yang terlibat dalam mengekspor mobil harus memperhitungkan biaya pengiriman dan tarif saat menentukan harga kendaraan. Dalam beberapa kasus, mengekspor mobil tidak efektif dari segi biaya jika biaya ini berarti bahwa mobil yang diekspor lebih mahal daripada kendaraan yang sudah tersedia untuk dijual di negara tujuan.