Tip terbaik untuk pengalengan ceri akan sangat bergantung pada preferensi rasa individu. Buah harus dipetik sesaat sebelum pengalengan untuk memastikan kesegaran dan kerenyahan tetap terjaga. Kandungan asam yang tinggi dari ceri berarti bahwa mereka dapat dengan aman dikalengkan dalam berbagai cairan yang berbeda, termasuk sirup, air, atau jus. Kiat lain untuk pengalengan ceri termasuk memetik ceri tanpa biji, mensterilkan stoples, dan mengemas stoples pengalengan dengan benar.
Sesaat sebelum pengalengan ceri, buah harus dipetik, dicuci, ditangkai, dan diadu. Hanya ceri paling matang yang boleh digunakan untuk pengalengan. Mereka semua harus memiliki warna yang seragam dan tanpa cacat. Semakin dekat warna ceri satu sama lain menunjukkan bahwa mereka semua berada pada tingkat kematangan yang sama. Setiap bintik-bintik buruk harus dipotong sebelum pengalengan, dan ceri lembek harus ditinggalkan sepenuhnya dari proses pengalengan.
Ceri harus dicuci bersih dan dikeringkan sebelum pengalengan. Beberapa orang lebih suka meninggalkan batangnya pada ceri saat pengalengan sehingga lebih mudah ditangani secara individual. Namun, jika ceri nantinya akan digunakan sebagai isian atau topping makanan penutup, membendung ceri sebelum pengalengan mungkin bermanfaat.
Seperti batangnya, lubang pada ceri dapat dibiarkan atau dibuang sebelum pengalengan. Jika ceri akan dimakan satu per satu, orang mungkin lebih suka membiarkan bijinya utuh. Orang mungkin merasa lebih mudah untuk membuang lubangnya sebelum mengalengkan ceri jika buahnya akan digunakan nanti sebagai isian atau topping. Jika bijinya tertinggal di dalam buah ceri, buahnya harus ditusuk dengan jarum atau garpu agar buahnya tidak pecah.
Kandungan asam yang tinggi dalam buah ceri membuatnya aman untuk menggunakan penangas air panas dalam prosesnya. Sebagian besar buah-buahan memiliki kandungan asam yang cukup tinggi untuk membuat pengawetan dalam kaleng air panas menjadi aman. Beberapa buah dan sebagian besar sayuran, bagaimanapun, membutuhkan pengawetan atau memasak tekanan untuk mencegah botulisme.
Jenis cairan yang digunakan saat pengalengan ceri terutama tergantung pada preferensi individu. Sirup ringan atau berat sering digunakan untuk ceri yang nantinya akan digunakan dalam pai, tukang sepatu, atau sebagai isian. Air biasa juga bisa digunakan jika tidak ada rasa manis tambahan yang diinginkan. Beberapa orang bahkan suka menggunakan jus anggur sebagai cairan pengalengan untuk buah ceri.
Prosedur pengalengan yang tepat harus selalu diikuti untuk menghasilkan hasil yang berkualitas. Stoples pengalengan harus disterilkan sebelum pengalengan ceri. Ceri harus benar-benar tertutup dalam cairan pengalengan, dan ruang kepala yang cukup harus dibiarkan di bagian atas toples untuk memungkinkan gelembung dan perluasan ceri.