Apa Tips Terbaik untuk Mendaki Gurun?

Gurun biasanya memiliki iklim yang panas dan gersang, dan bisa menjadi daerah berbahaya bagi pejalan kaki yang tidak berpengalaman. Trekking gurun, bagaimanapun, adalah kegiatan yang populer di jenis wilayah ini, terutama di Afrika. Pendaki gurun membutuhkan banyak cairan dan rencana untuk membawa dan memurnikan air dalam perjalanan mereka. Penting juga untuk membawa pakaian yang tepat dan perlengkapan lainnya untuk lingkungan gurun yang keras. Tip lain untuk trekking di gurun adalah berlatih dengan benar untuk pengalaman yang melelahkan.

Hidrasi paling penting saat trekking di gurun. Dehidrasi dapat menyebabkan beberapa masalah fisik yang serius. Kebanyakan dokter menyarankan seseorang harus minum sekitar 2 liter (1.89 liter) air setiap hari. Trekking gurun, bagaimanapun, secara drastis meningkatkan kebutuhan ini, dan sebagian besar ahli trekking akan merekomendasikan agar seseorang mengkonsumsi setidaknya 1 galon (3.7 liter) air setiap hari. Air sangat berat untuk dibawa, sehingga sebagian besar penyuka desert trekking menggunakan unta atau kendaraan segala medan di wilayah ini.

Selama ekspedisi trekking gurun, mudah sekali kehabisan air. Hal ini bisa terjadi jika pendaki terpisah dari rombongan utama, atau jika suplai air utama tumpah. Mengetahui di mana menemukan air dalam situasi darurat semacam ini adalah penting.

Tempat paling jelas untuk menemukan air di gurun adalah di oasis. Dalam beberapa kasus, sebuah oasis dapat ditemukan dengan mencari kawanan burung atau hewan yang bergerak ke satu arah, biasanya menuju sumber air. Air kadang-kadang dapat ditemukan dengan menggali beberapa meter di bawah permukaan tanah, terutama di dasar sungai yang kering, di dasar tebing berbatu, dan di dekat vegetasi hijau. Daging buah di dalam sebagian besar spesies kaktus juga merupakan sumber air yang sangat baik.

Berpakaian dengan tepat untuk trekking di gurun juga penting. Para ahli biasanya merekomendasikan agar para trekker mengenakan pakaian berwarna terang, yang memantulkan sinar matahari. Kulit yang terbuka dapat dengan mudah rusak oleh sinar matahari, sehingga sebagian besar trekker gurun tidak mengenakan celana pendek atau lengan pendek. Sebagai gantinya, mereka memilih lengan panjang dan celana yang terbuat dari kain yang ringan dan bernapas. Topi dan kacamata hitam dapat membantu mencegah sinar matahari masuk ke mata dan wajah trekker.

Alas kaki yang tepat ditekankan karena berjalan di atas pasir atau medan kasar adalah salah satu bagian terbesar dari trekking gurun. Sepatu bot gurun dianggap ideal, tetapi sepatu bot ringan apa pun yang memungkinkan sirkulasi udara dapat diterima. Trekking gurun dapat menyebabkan kaki seseorang banyak berkeringat, jadi disarankan untuk membawa kaus kaki ekstra.
Ransel ringan yang nyaman juga harus memuat barang-barang penting yang dibutuhkan seseorang saat trekking di gurun, termasuk tabir surya dan lip balm. Botol air adalah suatu keharusan, dan juga merupakan ide yang baik untuk membawa tablet klorin atau yodium untuk memurnikan air yang ditemukan secara alami. Camilan kecil, seperti batangan protein, adalah cara yang baik untuk menahan rasa lapar dan memberi seseorang dorongan energi yang dibutuhkan. Gurun cenderung sejuk di malam hari, sehingga banyak trekker juga menyertakan selimut, pakaian berlapis, korek api untuk menyalakan api, dan tenda ringan.

Suhu malam dan pagi di gurun biasanya sejuk, sehingga banyak kelompok trekking gurun berjalan selama jam-jam tersebut dan beristirahat selama sore yang panas. Tenda yang bisa didirikan dengan cepat bisa menjadi tempat teduh yang bagus untuk beristirahat. Tenda, seperti halnya pakaian, harus berwarna terang agar dapat memantulkan sinar matahari.
Treks menuntut fisik, jadi seseorang harus dalam kondisi kesehatan yang baik untuk jenis aktivitas ini. Pelatihan sebelum perjalanan gurun juga penting. Trekker berpengalaman terkadang akan berlatih selama berbulan-bulan sebelum memulai perjalanan. Sebagian besar organisasi trekking akan menawarkan panduan pelatihan, bersama dengan tip.