Apa Tips Terbaik untuk Menanam Pare?

Melon pahit adalah labu pahit yang daging dalamnya bervariasi dari hijau pucat hingga putih. Menanam pare akan menghasilkan sulur yang buahnya berwarna oranye-kuning saat matang, dan hijau saat belum matang. Salah satu tips terbaik untuk menanam pare adalah dengan merendam benih sebelum ditanam karena benih tertutup oleh lapisan yang keras, dan perendaman akan memudahkan perkecambahan. Benih dapat ditanam dalam wadah atau langsung ke tanah ketika mencoba menanam pare, tetapi penanaman di tanah membutuhkan tukang kebun untuk menunggu sampai tanahnya hangat. Benih dapat ditanam sedikit lebih awal, tetapi untuk melindunginya dari kesejukan malam hari, benih harus memiliki penutup pelindung. Menanam pare paling mudah ketika melon dapat memanjat di atas teralis karena mencapai ketinggian penuh 6 kaki (1.82 meter), dan buahnya akan tumbuh lebih tegak jika diberi ruang yang cukup.

Meskipun rasanya pahit dan membutuhkan kondisi hangat, banyak petani dan tukang kebun berhasil menanam pare di seluruh dunia, dan pare populer sebagai obat dan makanan di Asia, India, Amerika Latin, dan Afrika Timur. Labu, yang berhubungan dengan mentimun, semangka dan labu, mengandung vitamin C dan A, fosfor, zat besi, kalium dan beta-karoten yang tinggi. Buahnya juga merupakan sumber serat yang baik dan beberapa vitamin B.

Beberapa senyawa yang ditemukan dalam labu dipercaya dapat membantu penderita diabetes karena dapat menurunkan kadar gula darah. Hubungan antara pare dan diabetes diyakini berdasarkan prinsip bahwa senyawa khusus melon membantu mengatur produksi insulin, yang mengarah pada pengaturan kadar gula darah yang lebih baik. Dokter di beberapa belahan dunia, seperti Filipina dan India, meresepkannya untuk pasien diabetes mereka.

Penyembuh asli di seluruh dunia menggunakan buah ini untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Di Haiti, misalnya, digunakan baik sebagai insektisida dan untuk merangsang nafsu makan, serta untuk mengobati sembelit, demam, anemia dan masalah kulit. Orang Cina menggunakannya untuk mengobati impotensi, masalah ginjal, kanker payudara dan bau mulut. Brasil menggunakannya untuk wasir, flu, gatal-gatal, hepatitis, kolik, luka bakar, malaria, kudis, kusta dan cacing.

Efek samping pare termasuk sakit perut dan kemungkinan perkembangan anemia hemolitik. Efek samping juga dapat menyebabkan pendarahan vagina, dan untuk alasan ini harus dihindari oleh wanita yang mungkin hamil. Para ilmuwan tidak yakin bagaimana buah ini mempengaruhi menyusui dan mereka menyarankan ibu menyusui untuk menghindari buah tersebut. Anak-anak juga harus menahan diri dari makan buah karena telah terjadi koma hipoglikemik.