Seorang pebisnis mungkin menjadi budak bagi banyak majikan: sementara ingin mengesankan pemegang saham dan membangun perusahaan yang sukses secara finansial, dia mungkin juga sangat peduli untuk menghindari eksploitasi, memastikan keadilan, dan membangun organisasi yang sehat secara etis. Membuat keputusan bisnis yang etis bisa sangat sulit, karena banyak masalah etika yang kompleks dan tidak memiliki jawaban yang sederhana. Selain itu, orang yang berbeda memiliki keyakinan etis yang berbeda, yang berarti bahwa membuat keputusan bisnis yang etis dapat menjadi proses yang sangat personal. Terlepas dari kode etik pribadi, ada beberapa langkah dasar yang dapat membantu membuat keputusan bisnis yang etis, termasuk menciptakan sudut pandang etis yang jelas untuk bisnis, memeriksa hasil dari semua opsi yang mungkin, dan meminta saran dari sumber etis tepercaya.
Membuat pernyataan misi berbasis etika untuk bisnis, atau bahkan untuk pekerja individu, dapat menjadi langkah penting untuk membuat keputusan bisnis yang etis. Seseorang harus tahu di mana dia berdiri sehubungan dengan masalah etika, dan membuat daftar nilai inti dapat membantu memperkuat daftar itu dalam semua keputusan bisnis. Misalnya, bagi sebagian orang, terlibat dalam praktik yang aman bagi lingkungan mungkin merupakan nilai inti utama. Bagi yang lain, memastikan tempat kerja yang bebas dari diskriminasi mungkin sama pentingnya. Membuat daftar tertulis yang sebenarnya dapat berfungsi sebagai pengingat nilai-nilai penting ini ketika dihadapkan dengan keputusan bisnis yang sulit.
Untuk membuat keputusan bisnis yang etis, penting untuk memeriksa setiap kemungkinan solusi untuk kekuatan dan kelemahan etis. Beberapa gagasan yang perlu dipertimbangkan selama proses ini mungkin termasuk apakah suatu solusi melanggar undang-undang atau peraturan, apakah itu melanggar hak orang atau kelompok mana pun, apakah solusi itu akan bertentangan dengan nilai-nilai inti, dan apakah itu menguntungkan sedikit atau banyak orang. Meskipun setiap keputusan etis akan melibatkan hal-hal khusus yang berbeda, menciptakan kerangka umum pertanyaan yang dapat digunakan dalam situasi apa pun dapat membantu pelaku bisnis mengembangkan strategi untuk menangani masalah ini di masa depan.
Salah satu ujian apakah keputusan bisnis itu etis adalah apakah pembuat keputusan merasa nyaman menjelaskan keputusannya kepada sumber etis yang tepercaya. Ini mungkin ibunya, seorang pemimpin spiritual, seorang pebisnis yang dikenal dengan etikanya yang sempurna, atau bahkan seorang profesor. Itu tidak selalu mengharuskan pembuat keputusan untuk benar-benar meminta nasihat, terutama jika dia mengetahui karakter sumber etis dengan baik. Jika sulit atau tidak mungkin untuk menjelaskan alasan keputusan bisnis kepada sumber etis tepercaya tanpa merasa malu, malu, atau seolah-olah dia mengecewakan seorang mentor, ini mungkin merupakan tanda bahwa keputusan tersebut juga melanggar etika pribadi.