Kiat terbaik untuk memasak dengan kecambah termasuk menggoreng atau merebusnya untuk mengurangi risiko keracunan E. coli dan salmonella. Wabah keracunan makanan di seluruh dunia telah dikaitkan dengan makan kecambah mentah yang terkontaminasi bakteri. Memasak dengan cerat mengurangi risiko sakit karena panas menghancurkan bakteri dalam benih dan kecambah.
Saat memasak dengan kecambah, pilihan terbaik umumnya berasal dari kacang-kacangan dan lentil. Kecambah ini lebih enak dan tahan lama dalam resep tumis atau saat direbus. Kacang hijau, kedelai, dan lentil dapat ditambahkan ke hidangan daging dan nasi di akhir proses memasak agar tetap renyah.
Memasak dengan kecambah menambahkan vitamin B dan vitamin C, bersama dengan protein, ke dalam makanan. Resep populer Korea menggunakan kedelai sebagai lauk, dimasak dengan bawang putih, kecap, bawang hijau, dan serpihan lada pedas. Minyak biji wijen biasanya menjadi bahan dasar untuk menggoreng kecambah ini. Memasak dengan kecambah mungkin juga termasuk mengukusnya dengan nasi di dapur Korea.
Kacang garbanzo atau kacang hijau dapat menggantikan kedelai dalam resep ini. Mereka dapat direbus dalam air mendidih untuk membunuh bakteri sebelum ditambahkan ke hidangan lainnya. Blanching juga menghilangkan tripsin, enzim yang menghambat protein alami yang ditemukan dalam kecambah ini.
Memasak dengan kecambah dari rumput umumnya mengubah tekstur makanan, membuatnya tidak cocok untuk beberapa resep. Bawang merah, alfalfa, lobak, dan kecambah semanggi merah paling baik dimakan mentah, tetapi menimbulkan risiko penyakit jika terkontaminasi. Ini juga berlaku untuk gandum hitam, jelai, gandum, dan kecambah bunga matahari. Memasak dengan kecambah dari gandum dapat dilakukan dengan memanggangnya di atas untuk memberikan tekstur seperti kacang sebagai pengganti kacang dalam makanan yang dipanggang.
Kecambah alfalfa tinggi protein, asam folat, dan seluruh daftar vitamin dan mineral penting. Mereka juga mengandung asam amino yang diperlukan untuk mendukung sistem kekebalan tubuh manusia, dan dianggap sebagai antioksidan. Beberapa orang makan kecambah alfalfa untuk mengontrol kolesterol, melawan proses penuaan, dan mengontrol gejala radang sendi. Minum teh alfalfa mungkin berfungsi sebagai metode menggunakan kecambah untuk mengatasi risiko E. coli.
Biji mengandung semua nutrisi yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Setelah benih bertunas, nutrisi ini masuk ke dalam kecambah, yang membuat memasak dengan kecambah menjadi cara yang layak untuk menambahkan nutrisi ke makanan tanpa menambahkan kalori ekstra. Tauge dapat ditumis dan ditambahkan ke hidangan nasi dan sayuran sambil mempertahankan teksturnya yang renyah.