Investor film individu biasanya menginvestasikan sejumlah kecil uang dalam film independen. Sementara investasi bisa sangat besar untuk film, biasanya jauh lebih kecil daripada jumlah uang yang dapat diinvestasikan oleh studio. Meskipun demikian, meskipun anggaran film independen umumnya lebih kecil daripada film blockbuster anggaran besar, investor film masih dapat memperoleh keuntungan dari film kecil. Biasanya, investor film harus mencari proyek yang mereka sukai karena berinvestasi dalam film berisiko dan membantu untuk memiliki investasi pribadi. Hal lain yang harus diperhatikan ketika mempertimbangkan investasi film termasuk pengalaman pembuat film, skrip, dan strategi yang digunakan tim.
Pertama dan terpenting, investor film yang bekerja secara individu harus mencoba berinvestasi dalam proyek yang berbicara kepada mereka secara pribadi. Ketika investor secara pribadi tertarik pada film tersebut, dia sering melihatnya sebagai lebih dari sekadar kesempatan untuk menghasilkan uang. Ini dapat membantu pembuat film, yang merasa bahwa dia memiliki pasangan daripada bos untuk menyenangkan. Juga, jika film tersebut tidak menghasilkan banyak uang, investor tidak perlu merasa seburuk itu untuk mengambil kesempatan.
Penting juga untuk mempertimbangkan pengalaman pembuat film dan kru yang terlibat. Jika sutradara, misalnya, memiliki banyak pengalaman dan telah membuat film lain yang disukai, dia mungkin memberi sinyal bahwa film tersebut adalah investasi yang bagus. Secara umum, penting untuk mempercayai keterampilan dan profesionalisme semua orang yang membuat film. Berinvestasi dalam sebuah film lebih seperti berinvestasi pada orang daripada dalam bisnis karena kerja keras dan kompetensi orang-orang yang terlibat dapat sangat mempengaruhi kesuksesan film.
Ide film juga penting. Jika naskahnya tidak ditulis dengan baik dan konsepnya tidak menarik, maka kemungkinan film tersebut untuk berhasil sangat kecil. Agar seorang investor film dapat menghasilkan uang dari sebuah film, film itu sendiri harus bagus. Tidak ada jumlah pemasaran yang dapat menebus produk yang buruk di industri hiburan.
Ketika pembuat film mendekati investor film, mereka biasanya memiliki semacam strategi dalam pikiran. Mempertimbangkan strategi ini dan menentukan apakah masuk akal dari perspektif bisnis adalah penting ketika menentukan apakah sebuah film merupakan investasi yang baik. Seorang pembuat film harus memahami bagaimana sebuah film menghasilkan uang dan harus dapat menjelaskan kepada calon investor mengapa film tersebut merupakan investasi yang baik. Jika seseorang benar-benar menyukai ide film tersebut tetapi tidak percaya pada sisi bisnis modelnya, ia mungkin menawarkan dorongan dan persyaratan investasi pada pembuat film yang mencari bantuan tambahan. Investor film sering dianggap sebagai investor malaikat karena mereka tidak sering menutup kerugian mereka, tetapi dengan berinvestasi dengan hati-hati dan dengan banyak cinta, adalah mungkin untuk menjadi sukses dan mendukung seniman independen.