Ketika datang ke analisis satire, pembaca harus mempertimbangkan pesan yang melekat dari sindiran dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk analisis lebih lanjut. Setelah pesan ini ditentukan, maka pembaca harus mempertimbangkan apakah sindiran itu “ringan” dan “main-main” atau “lebih berat” dan menggunakan nada “gelap” untuk menegaskan maksudnya. Ini dapat membantu pembaca mengidentifikasi jenis satir apa yang dia analisis, yang kemudian dapat mempermudah untuk menarik kesejajaran antara satir itu dan karya satir lainnya. Analisis satire kemudian harus dilanjutkan dengan pemeriksaan tujuan atau pendirian penulis yang sebenarnya tentang subjek tersebut, dan solusi apa pun yang mungkin disajikan oleh penulis.
Analisis satire seringkali harus dimulai dengan penilaian menyeluruh terhadap pokok bahasan yang terdapat dalam sindiran, agar dapat memahami pokok bahasan sebuah karya. Seorang pembaca awalnya dapat mengambil pekerjaan pada “nilai nominal,” mengabaikan sindiran, untuk menentukan apa yang sedang dibahas. Dalam karya seperti A Modest Proposal oleh Jonathon Swift, Swift mengusulkan agar orang Irlandia yang miskin harus menjual anak-anak mereka ke Inggris yang kaya sebagai daging agar dapat membeli makanan. Mengabaikan sindiran yang jelas dan gelap dalam proposal ini, subjek dapat dengan cepat dilihat sebagai orang miskin dan kekurangan makanan.
Setelah subjek ini ditentukan, maka pembaca harus melanjutkan analisis satire dengan melihat satire yang sebenarnya digunakan dan nada satire tersebut. Dalam contoh di atas, sindiran jelas merupakan usulan agar orang menjual anaknya untuk bisa makan sendiri. Ini adalah tindakan yang tidak manusiawi dan tidak terpikirkan oleh semua orang yang rasional, sehingga sindiran dalam contoh ini jelas. Itu juga satire dengan nada gelap dan agak “kejam”.
Analisis satir dapat dilanjutkan dengan menggunakan informasi ini untuk menentukan jenis satire yang dimiliki oleh karya tertentu. Sebuah Proposal Sederhana, misalnya, umumnya dianggap sebagai karya satire Juvenalian, yang sering “gelap” dan kejam dalam nada, dan dimaksudkan untuk menunjukkan kecaman dari beberapa aspek dari materi pelajaran. Berbeda dengan ini, beberapa karya mungkin satire Horatian, yang sering kali “lebih ringan” dalam nada dan dimaksudkan untuk lebih menyenangkan dalam pendekatannya terhadap satire. Analisis satire dapat menentukan jenis satir yang digunakan sebuah karya, termasuk satir Menippean yang lebih kacau dan mencemooh secara universal, agar pembaca dapat lebih memahami perspektif penulis.
Semua informasi ini dapat digunakan dalam analisis satire untuk membantu pembaca memahami materi pelajaran, jenis satire yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu tentang subjek itu, dan bagaimana penulis memandang subjek itu. Dari sana, pembaca harus mencoba untuk menentukan apakah solusi nyata yang diusulkan oleh penulis, yang sering dimasukkan dalam karya satire. Solusi ini sering diabaikan dalam karya, karena sudut pandang satir tidak sesuai dengan perspektif penulis yang sebenarnya, dan analisis karya harus membawa solusi ini keluar dari konteks sindiran.