Saat memasak dengan minyak kelapa, juru masak harus memperhatikan suhu memasak, bereksperimen dengan jumlah substitusi, dan mencocokkan kadar minyak kelapa dengan jenis resep yang ingin mereka buat. Sementara minyak kelapa bisa menjadi bahan memasak yang sangat baik, terutama untuk vegetarian dan vegan yang mencari minyak substansial yang tidak berasal dari hewan, ia berperilaku berbeda dari beberapa minyak goreng yang lebih dikenal. Selain itu, beberapa jenis minyak kelapa memiliki rasa yang kuat dari kelapa, yang dapat menjadi keunggulan dalam beberapa resep, tetapi mungkin tidak diinginkan oleh juru masak pada resep lainnya.
Ada beberapa jenis minyak kelapa yang saat ini beredar di pasaran, termasuk minyak kelapa yang dimurnikan, diperas expeller, serta minyak kelapa murni yang telah melalui proses minimal. Biasanya, minyak kelapa yang lebih halus memiliki aroma dan rasa kelapa yang lebih sedikit. Di sisi lain, minyak kelapa murni bisa memiliki rasa kelapa yang kuat. Sementara banyak orang menganggap rasa minyak kelapa murni sangat menarik, rasa ini mungkin bukan yang diinginkan juru masak dalam makanan yang dia siapkan. Jika seorang juru masak ingin bekerja dengan minyak kelapa tetapi tidak ingin makanannya terpengaruh oleh rasanya, ia harus memilih minyak kelapa murni yang tidak memiliki sisa rasa kelapa.
Minyak kelapa berbentuk padat pada suhu kurang dari 75 derajat Fahrenheit (24 derajat Celcius) dan pada suhu yang lebih tinggi sebagai minyak cair. Ini bisa membuat memasak dengan minyak kelapa menjadi rumit, terutama jika juru masak mencoba mengganti minyak kelapa dengan jenis lemak atau minyak lain. Beberapa juru masak yang berpengalaman dalam memasak dengan minyak kelapa merekomendasikan untuk mengukurnya berdasarkan berat daripada volume. Ini dapat membantu memastikan bahwa jumlah lemak yang benar ditambahkan ke resep. Jika mencoba substitusi untuk pertama kalinya, terutama saat menggunakan minyak kelapa dalam memanggang, mungkin yang terbaik bagi juru masak untuk menyiapkan batch uji kecil untuk melihat bagaimana pengukuran minyak bekerja.
Beberapa orang yang menikmati memasak dengan minyak kelapa menemukan bahwa minyak yang kurang halus dapat menjadi temperamental saat digunakan dalam memasak dengan suhu tinggi. Sementara minyak kelapa umumnya cukup stabil ketika digunakan dalam makanan panggang atau sayuran panggang, penggorengan suhu tinggi terkadang dapat menyebabkan minyak kelapa murni mengeluarkan aroma dan rasa sabun yang tidak enak. Sekali lagi, juru masak harus bereksperimen dengan kadar minyak kelapa yang berbeda untuk menentukan suhu yang tepat untuk memasak dengannya. Dalam banyak kasus, mereka mungkin menemukan bahwa dengan memastikan bahwa suhu panci dijaga tetap rendah, bahkan minyak kelapa murni pun dapat digunakan untuk memasak di atas kompor.