Apa Teknik Penganggaran Modal yang Berbeda?

Teknik penganggaran modal membantu perusahaan menilai kelayakan proyek dan profitabilitas antara lain. Tidak semua teknik sama, sama seperti setiap proyek memiliki faktor berbeda yang mempengaruhi profitabilitas masa depan. Teknik penganggaran modal umum termasuk pembuatan anggaran modal, nilai sekarang dari arus kas masa depan, dan periode pengembalian untuk proyek tertentu. Perusahaan dapat menggunakan masing-masing teknik ini jika perlu atau hanya memilih satu. Proses ini sebagian besar merupakan pengukuran kelayakan finansial, meskipun tinjauan nonkualitatif juga dapat menyajikan informasi.

Anggaran modal mencantumkan semua arus kas dari pembayaran kas masa depan dan biaya terkait dengan perolehan pendapatan ini. Perbedaannya biasanya negatif karena sebagian besar proyek baru memiliki biaya yang jauh melebihi proyeksi pendapatan awal. Perusahaan kemudian membuat daftar modal yang tersedia untuk memulai proyek dan menentukan apakah dana luar diperlukan untuk mengimbangi biaya awal. Dalam beberapa kasus, proyek baru tidak memerlukan dana luar yang banyak, terutama jika perusahaan memiliki saldo kas yang tersedia tinggi. Menemukan dana eksternal yang murah adalah proses sekunder untuk teknik penganggaran modal.

Proses yang lebih terlibat yang bekerja dengan sendirinya ke dalam proses penganggaran modal adalah penggunaan formula nilai sekarang. Rumus ini mendiskontokan nilai pembayaran tunai di masa depan selama beberapa tahun selama umur proyek. Faktor diskon berlaku untuk setiap arus kas tahun ini dalam periode waktu tertentu, yang pada akhirnya membawa semua nilai dolar masa depan ke nilai saat ini. Teknik penganggaran modal yang menggunakan formula arus kas saat ini memungkinkan perbandingan nilai dolar dengan dolar. Proses ini sedikit lebih terlibat, meskipun umumnya memungkinkan tinjauan yang berbeda dan terkadang lebih akurat terhadap anggaran modal dan proyek terkait.

Payback period adalah formula yang sangat sederhana yang memberikan informasi dasar tentang berbagai proyek modal. Di antara banyak jenis teknik penganggaran modal, periode pengembalian biasanya paling sederhana untuk dihitung, meskipun kemungkinan besar menyajikan informasi terlemah untuk membuat keputusan. Untuk menghitung periode pengembalian, seorang individu di perusahaan hanya menambahkan nilai tunai tahunan untuk setiap periode di masa depan dan kemudian menambahkan biaya awal untuk proyek baru. Membagi proyeksi pendapatan total dengan total biaya awal menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk menutup biaya ini. Sekali lagi, ini tidak selalu menunjukkan kelayakan finansial proyek di masa depan.