Apa Tanda-Tanda Penarikan Baclofen?

Baclofen adalah relaksan otot yang digunakan untuk mengobati kejang otot parah yang sering disebabkan oleh cedera tulang belakang. Ketika pasien tiba-tiba berhenti menggunakan obat ini, mereka sering mengalami penarikan baclofen, yang bisa sangat mirip dengan penarikan alkohol. Tanda-tanda penarikan sering termasuk kekakuan atau kejang otot, bersama dengan berbagai masalah mental, termasuk halusinasi dan kecemasan. Dalam beberapa kasus, penarikan ini bisa berakibat fatal.

Penarikan dari baclofen biasanya terjadi pada pasien yang telah minum obat secara teratur untuk jangka waktu yang lama. Ini mungkin tidak terjadi pada pasien yang tidak meminumnya selama kurang dari beberapa bulan, misalnya. Untuk mencegah penarikan, dianjurkan agar pasien secara bertahap berhenti menggunakan obat ini.

Masalah otot adalah salah satu tanda paling umum dari penarikan baclofen. Ini bisa termasuk kram otot dan kejang otot. Kejang otot yang tidak terkendali kadang-kadang disebut sebagai kelenturan yang menggelegar. Dalam kasus yang lebih serius, jaringan otot dapat rusak.

Tanda-tanda fisik penarikan lainnya juga dapat terjadi. Mual cukup umum, misalnya, seperti halnya tekanan darah rendah. Tremor dan demam juga dapat terjadi.

Halusinasi adalah tanda umum lain dari penarikan dari baclofen. Ini bisa berupa pendengaran, visual, atau taktil. Halusinasi pendengaran terjadi ketika seseorang mendengar sesuatu padahal sebenarnya tidak ada suara. Halusinasi visual terjadi ketika seseorang melihat sesuatu yang tidak nyata. Halusinasi taktil, di sisi lain, adalah persepsi yang salah tentang sesuatu yang menyentuh tubuh.

Penarikan baclofen juga dapat mencakup sejumlah gejala mental lainnya. Gejala-gejala ini mungkin termasuk delirium, disorientasi, dan kebingungan, serta masalah memori. Kecemasan dan insomnia juga merupakan gejala penarikan yang umum.

Masalah mental yang lebih serius juga dapat terjadi selama penarikan. Beberapa pasien mungkin mengalami psikosis dan mania. Juga, kondisi mental yang dikenal sebagai depersonalisasi dapat terjadi juga. Ketika ini terjadi, seseorang merasa seolah-olah dia keluar dari tubuhnya mengawasi dirinya sendiri. Dia mungkin tidak memiliki kendali atas tindakannya saat ini.

Pada beberapa pasien, penarikan dari obat ini bisa sangat serius. Beberapa orang mungkin mengalami kejang setelah mereka berhenti minum baclofen. Organ seseorang mungkin juga mulai gagal. Sebagian kecil pasien bahkan dapat meninggal karena penarikan baclofen.
Baclofen dapat diberikan dalam beberapa cara. Beberapa pasien mungkin memiliki pompa yang ditanam melalui pembedahan di tubuh mereka, yang memompa obat dosis rendah langsung ke cairan tulang belakang. Baclofen oral juga tersedia.