Apa Tanda-Tanda Anak Perempuan Narsistik?

Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah kondisi psikologis di mana seseorang percaya bahwa dia lebih baik daripada orang lain. Narsisme sering dikaitkan dengan orang dewasa, tetapi tahap awal gangguan ini dapat dimulai pada masa kanak-kanak. Para ibu yang khawatir bahwa anak perempuan mereka mungkin narsis harus waspada terhadap tanda-tanda peringatan dini yang klasik. Beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi anak perempuan narsis adalah masalah sosial, harga diri yang sangat tinggi, dan ketidakmampuan untuk bertanggung jawab atas kesalahan.

Anak perempuan yang narsis mungkin mengalami kesulitan bergaul dengan saudara kandung dan teman sekelasnya. Sementara beberapa anak mungkin mencoba mengubah diri mereka sendiri untuk menyesuaikan diri dengan kelompok sebaya, anak-anak narsis sering percaya bahwa kebiasaan pribadi dan selera mode mereka lebih baik daripada teman sebayanya. Sikap ini dapat membuat anak lain memandang anak narsis secara negatif. Seorang anak dengan kecenderungan narsistik juga mungkin tidak memiliki simpati atau belas kasihan kepada orang lain. Jika seorang teman bertengkar di taman bermain atau berlutut dan meminta bantuan kepada anak yang narsis, teman itu mungkin tidak menerima empati atau dukungan sebagai balasan dan mungkin tidak ingin melanjutkan persahabatan.

Orang tua biasanya mendorong anak-anak mereka untuk memiliki harga diri yang positif, tetapi anak perempuan yang narsis akan membawa pesan ini ke tingkat berikutnya. Orang-orang muda dengan kecenderungan narsistik dapat memiliki ego yang meningkat dan berpartisipasi dalam kegiatan bukan karena mereka menikmatinya, tetapi karena mereka suka menang dan perhatian yang sesuai. Seorang anak yang benar-benar memiliki minat pada bola basket akan melanjutkan olahraganya bahkan setelah mengalami kekecewaan karena kalah dalam beberapa pertandingan. Jika seorang anak ingin berhenti dari olahraga setiap kali dia kalah sehingga dia bisa beralih ke aktivitas lain yang melibatkan pujian, maka ini bisa menjadi tanda narsisme.

Baik narsisis muda maupun tua tidak suka dimintai pertanggungjawaban. Seorang anak yang terus-menerus gagal dalam ujian tetapi menyalahkan gurunya atau seorang anak yang memanggil nama orang dan kemudian menyalahkan korbannya bisa jadi menderita tanda-tanda awal narsisme. Anak-anak narsis juga dapat melanggar aturan karena mereka percaya bahwa mereka begitu sempurna sehingga aturan tidak berlaku untuk mereka.

Seorang ibu atau ayah yang percaya bahwa dia memiliki anak perempuan yang narsis harus membuat janji dengan profesional kesehatan mental. Banyak anak melewati fase saat mereka belajar dan tumbuh, dan mungkin sulit bagi orang tua untuk menentukan apakah mereka benar-benar berurusan dengan anak perempuan narsis atau hanya anak muda yang sedang menguji air. Konselor dan psikolog memiliki kuesioner yang dapat digunakan untuk membuat diagnosis yang tepat.