Para ahli memperkirakan bahwa kurang dari satu persen populasi dunia alergi terhadap bahan aktif dalam tabir surya, tetapi kemerahan, lepuh, dan gatal-gatal adalah indikator umum. Reaksi biasanya berupa ruam dengan berbagai tingkat keparahan yang disebabkan oleh jenis dermatitis kontak. Dermatitis kontak alergi terjadi ketika seseorang alergi terhadap tabir surya, sedangkan fotoalergi kontak terjadi ketika seseorang alergi terhadap kombinasi tabir surya dan paparan sinar matahari. Seorang dokter kulit atau ahli alergi dapat membantu menentukan apa yang sebenarnya alergi pada seseorang, dan jenis tabir surya apa yang harus ia gunakan sebagai gantinya.
Dermatitis kontak alergi adalah reaksi alergi yang umum terhadap tabir surya. Itu terjadi ketika suatu zat menyentuh kulit seseorang yang alergi atau sangat sensitif terhadap bahan-bahannya. Tanda-tanda reaksi ini terkadang muncul paling lambat dua hari setelah terpapar tabir surya. Kemerahan, gatal, dan pembengkakan kecil pada kulit mungkin dialami. Selain itu, beberapa orang mengalami lecet atau luka terbuka, tergantung seberapa parah reaksi alerginya.
Jenis lain dari dermatitis kontak yang terjadi sebagai tanda reaksi alergi terhadap tabir surya disebut fotoalergi kontak. Ketika seseorang mengalami dermatitis kontak alergi, ia mengalami ruam di mana pun tabir surya dioleskan. Di sisi lain, dengan fotoalergi kontak, ruam hanya muncul di tempat yang menggunakan tabir surya dan terkena sinar matahari. Fotoalergi kontak terjadi karena reaksi antara sinar matahari dan bahan kimia dalam tabir surya. Kedua tanda reaksi alergi terhadap tabir surya ini sulit dibedakan.
Karena tabir surya merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan kulit dan mencegah kanker kulit, seseorang yang alergi terhadap bahan dalam tabir surya perlu mencari produk alternatif untuk digunakan. Dokter tertentu dapat melakukan tes untuk mengetahui dengan tepat apa yang membuat seseorang alergi terhadap tabir surya. Setelah itu, ia dapat mencari tabir surya yang tidak mengandung bahan tersebut sehingga tidak menimbulkan reaksi alergi.
Tabir surya tidak semuanya sama, seperti kosmetik, sampo, dan produk kulit atau kecantikan lainnya yang terkadang menyebabkan reaksi alergi. Padahal, ada lebih dari selusin bahan aktif yang bisa digunakan, selain banyak pewangi dan pengawet. Bahan aktif, minyak pewangi, dan pengawet semuanya bisa menjadi penyebab reaksi alergi terhadap tabir surya. Oleh karena itu, dalam kebanyakan kasus, seseorang hanya dapat mencari jenis tabir surya yang berbeda dan memakainya tanpa masalah.