Overdosis oxycodone® dapat terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja atau sengaja mengambil dosis zat yang terlalu besar. Gejala yang paling umum dari overdosis oxycodone® adalah kantuk, kesulitan bernapas, pupil menyempit, dan kebingungan. Gejala lain mungkin termasuk bibir atau kuku kebiruan, kulit gatal, kejang otot atau kedutan. Tanda-tanda overdosis juga dapat berupa tekanan darah rendah atau detak jantung yang tidak normal, pusing, pingsan, denyut nadi rendah, kejang atau kejang, dan kehilangan kesadaran. Dalam situasi yang paling ekstrim, overdosis yang parah bisa berakibat fatal.
Tanda paling umum bahwa seseorang telah mengonsumsi terlalu banyak oxycodone® adalah dia akan mengalami rasa kantuk yang ekstrem, mulai dari kesulitan untuk tetap terjaga hingga kehilangan kesadaran. Overdosis Oxycodone® juga dapat menyebabkan kesulitan atau penghentian pernapasan, tergantung pada seberapa banyak obat yang diminum. Suatu kondisi yang dikenal sebagai pupil pinpoint, di mana pupil menjadi sangat menyempit juga dapat berkembang, tetapi beberapa orang mungkin memiliki pupil yang sangat melebar akibat pernapasan yang dangkal dan kekurangan oksigen. Tanda umum lain dari overdosis oxycodone® adalah kebingungan mental, yang ditandai dengan kurangnya kewaspadaan mental atau kesadaran yang tidak lengkap tentang lingkungan mereka.
Bahkan ketika diminum sesuai resep dokter, obat tersebut menghasilkan beberapa efek samping. Beberapa yang lebih serius adalah kelelahan, pusing, pernapasan dangkal, kebingungan, dan pusing. Efek samping umum lainnya termasuk mulut kering, mual, sembelit, kehilangan nafsu makan, dan sakit kepala. Beberapa orang mungkin menemukan bahwa mereka alergi terhadap obat dan mungkin mengalami gejala berikut: gatal-gatal, kesulitan bernapas, dan pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Siapa pun yang mengalami salah satu dari reaksi ini terhadap oxycodone®, harus segera menghubungi dokternya.
Salah satu alasan umum orang dapat overdosis pada oxycodone® adalah karena mereka menjadi tergantung pada obat. Obat ini adalah zat yang dikendalikan jadwal II, dan oxycodone® dianggap sangat adiktif. Seorang pasien mungkin menggunakan obat sebagai bagian dari program manajemen nyeri kronis, tetapi mungkin perlu mengambil dosis yang lebih tinggi dan lebih tinggi untuk mencapai tingkat penghilang rasa sakit yang sama. Jika pasien menemukan bahwa obat tersebut tidak cukup untuk kebutuhan manajemen nyeri mereka, mereka harus berkonsultasi dengan dokter mereka tentang pengobatan alternatif. Siapa pun yang percaya bahwa dia mungkin kecanduan oxycodone® harus segera mencari bantuan, karena overdosis oxycodone® pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian.