Apa Tanda Overdosis Citalopram?

Citalopram adalah inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) yang mengobati depresi. Tanda-tanda overdosis citalopram termasuk pusing dan kantuk, serta kebingungan, kehilangan ingatan dan bahkan koma. Selain itu, mual dan muntah juga merupakan tanda overdosis citalopram, seperti napas cepat dan berkeringat. Daftar ini tidak termasuk semua kemungkinan tanda overdosis citalopram, karena ada berbagai tanda dan gejala lain yang mungkin dialami pasien saat mengonsumsi terlalu banyak obat. Jika ini atau tanda-tanda lain dari overdosis citalopram terjadi, pasien harus mencari perhatian medis segera.

Beberapa tanda overdosis citalopram tumpang tindih dengan efek samping obat yang normal. Misalnya, kantuk, mual dan berkeringat dapat menjadi indikator overdosis tetapi juga bisa menjadi efek samping citalopram khusus pasien. Efek samping lain dari obat ini termasuk buang air kecil yang tidak normal, perubahan berat badan, dan mulut kering – selain sakit kepala, insomnia, dan disfungsi seksual. Reaksi alergi terhadap obat juga mungkin terjadi, dan reaksi ini akan menghasilkan gejala seperti kesulitan bernapas, gatal-gatal dan pembengkakan di daerah wajah dan tenggorokan. Meskipun efek sampingnya bisa ringan, pasien dengan efek samping yang serius atau terus-menerus harus menghubungi dokternya untuk mendiskusikan resepnya.

Sebagai antidepresan, citalopram memiliki risiko serius. Obat dapat meningkatkan kemungkinan pasien untuk perilaku dan pikiran bunuh diri. Karena itu, penting untuk mewaspadai tanda-tanda perilaku abnormal yang dapat mencakup kecemasan, depresi, atau permusuhan yang memburuk. Selain efek samping dan risiko perilaku dan pikiran untuk bunuh diri, ketika seorang pasien berhenti minum citalopram, ia mungkin mengalami gejala penarikan. Gejala-gejala ini termasuk lekas marah, sensasi kesemutan dan mimpi yang jelas.

Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi bagaimana tubuh pasien menerima dan bereaksi terhadap citalopram. Misalnya, mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dapat berinteraksi dengan citalopram dengan menyebabkan pasien mudah berdarah atau memar. Obat lain yang juga dapat mempengaruhi kinerja citalopram termasuk antidepresan tambahan dan pengencer darah, serta obat-obatan tertentu lainnya. Tergantung pada keadaan dan kesehatan pasien, dokter mungkin menganggap citalopram tidak cocok untuk resep. Untuk memastikan bahwa pasien menerima resep terbaik yang tersedia, dia harus mengungkapkan kepada dokternya obat lain yang dia pakai, selain kondisi medis apa pun yang dia miliki, karena obat tersebut juga dapat berperan dalam efektivitas citalopram.