Apa Spesies Gajah yang Berbeda?

Gajah Afrika dan gajah Asia merupakan spesies gajah yang berbeda. Ada juga beberapa subspesies gajah Afrika dan Asia. Gajah Afrika dibagi menjadi dua subspesies, yaitu gajah sabana dan gajah hutan. Ada empat subspesies gajah Asia, yaitu kerdil Kalimantan, gajah India, gajah Sumatera, dan gajah Sri Lanka. Semua jenis gajah Afrika dan Asia saat ini terancam punah, terutama karena habitatnya berkurang dengan cepat akibat deforestasi.

Secara umum, spesies gajah Afrika cenderung lebih besar daripada spesies gajah Asia. Beberapa gajah Afrika tumbuh setinggi 13 kaki (4 m). Sebagian besar gajah Afrika yang lebih besar adalah gajah sabana, dan gajah di sisi yang lebih kecil biasanya adalah gajah hutan, yang kadang-kadang disebut sebagai gajah kerdil. Selain lebih tinggi dari gajah Asia, gajah Afrika juga memiliki telinga yang lebih besar dan kepala berkubah tunggal, sedangkan gajah Asia memiliki kepala berkubah kembar dengan lekukan yang menonjol di tengahnya. Beberapa orang percaya bahwa gajah Afrika dan gajah Asia dapat dibedakan dari bentuk telinganya, karena telinga setiap spesies gajah memiliki bentuk yang mirip dengan benua tempat mereka berasal.

Yang terbesar dari semua gajah Asia adalah gajah Sri Lanka, dan subspesies Sumatera adalah yang terkecil. Gajah Asia Daratan adalah spesies Asia yang paling tidak terancam punah, dengan lebih dari 20,000 gajah masih berkeliaran di Asia Tenggara, tetapi mereka masih dianggap terancam punah. Gajah Asia kerdil Kalimantan adalah yang paling terancam, dengan hanya sekitar 1,500 yang masih hidup di alam liar. Di sebagian besar negara Asia, gajah sangat penting untuk digunakan dalam pekerjaan, kegiatan keagamaan, dan menghibur wisatawan. Gajah Afrika biasanya tidak digunakan untuk tujuan lain selain dari industri pariwisata, dan diperkirakan hanya tersisa sekitar 500,000 di seluruh benua Afrika.

Selain penggundulan hutan, gajah juga terancam punah akibat diburu manusia. Meski ilegal, banyak orang masih memburu gajah untuk diambil gadingnya. Kebanyakan gajah dapat hidup hingga 70 tahun di penangkaran, tetapi rentang hidup mereka biasanya jauh lebih pendek di alam liar karena semua keadaan yang menentang mereka. Bukti sejarah menunjukkan bahwa dulu ada populasi gajah yang sangat besar yang terdiri dari banyak spesies berbeda. Para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan sebagian besar spesies gajah purba ini menghilang, tetapi mereka menduga itu mungkin karena wabah besar atau perubahan iklim.