Karbon dioksida adalah gas tidak berwarna dan tidak berbau yang merupakan salah satu bahan gas paling umum di dunia. Hal ini ditemukan hampir di mana-mana di atmosfer bumi, dan memainkan peran penting dalam banyak proses biologis. Manusia melepaskan karbon dioksida selama proses metabolisme alami, sementara tanaman menggunakan karbon dioksida selama fotosintesis. Ini juga digunakan di banyak barang populer termasuk minuman bersoda, ragi dan makanan yang dipanggang, dan alat pemadam api “kering”.
Sifat-sifat karbon dioksida dapat dikategorikan berdasarkan apakah mereka menggambarkan fitur fisik, kimia, atau lingkungan dari gas ini. Secara fisik, karbon dioksida sangat stabil, dan sebagian besar tidak terpengaruh karena berinteraksi dengan banyak bahan lain di atmosfer. Sifat fisik zat ini dapat bervariasi tergantung suhu. Meskipun bahan ini berbentuk gas dalam sebagian besar kondisi, karbon dioksida membentuk zat padat pada suhu di bawah -70 derajat Celcius (-94° Fahrenheit). Ini juga dapat berubah menjadi cairan ketika dilarutkan dalam air di bawah tekanan konstan.
Dari sudut pandang kimia atau molekul, sifat karbon dioksida cukup konstan di bawah berbagai kondisi. Satu unit karbon dioksida akan selalu terdiri dari satu atom karbon yang terikat pada dua atom oksigen. Ikatan ini sangat kuat, dan membantu menjadikan karbon dioksida salah satu yang paling stabil dari semua molekul.
Sifat kimia karbon dioksida umumnya terkait dengan tingkat keasamannya. Sementara sebagian besar unit karbon dioksida sedikit asam secara alami, tingkat keasaman dapat dimodifikasi dengan melarutkan molekul dalam air. Proses ini dilakukan di laboratorium atau fasilitas industri karena sifat pekerjaan ini yang sangat khusus.
Ketika kekhawatiran atas pemanasan global dan perubahan iklim meningkat, sifat-sifat karbon dioksida telah menjadi sumber perdebatan utama bagi para politisi dan aktivis lingkungan. Karbon dioksida dianggap sebagai jenis gas rumah kaca. Gas rumah kaca berkontribusi terhadap pemanasan global dengan menjebak panas di dalam atmosfer bumi. Karena panas tidak dapat keluar, suhu bumi meningkat, yang mungkin berdampak buruk pada lingkungan dan semua kehidupan di bumi.
Untuk meminimalkan efek pemanasan global, orang dapat bekerja untuk mengimbangi atau meminimalkan keluaran karbon mereka. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil. Proses yang mengandalkan sumber energi berbasis minyak melepaskan karbon dioksida sebagai produk sampingan alami. Untuk meminimalkan produksi gas rumah kaca, kita dapat beralih ke sumber energi yang lebih bersih seperti sistem berbasis matahari atau angin.