Arsenik adalah unsur logam yang secara alami terjadi di dalam bumi, dan memiliki simbol kimia As. Meskipun reputasinya sebagai racun beracun, arsenik memiliki banyak sifat bermanfaat lainnya. Sifat kimia, fisik, dan arsenik lainnya bervariasi berdasarkan bentuk dan fitur elemen ini. Ini bisa berupa logam atau non-logam, dan terjadi dalam bentuk cair, padat, dan gas. Terlepas dari sifat dan keadaan arsenik, bahan ini selalu memiliki nomor atom 33, yang mewakili 33 elektronnya.
Sifat fisik arsenik sangat bergantung pada bagaimana arsenik diproses. Arsenik alami memiliki warna abu-abu, keperakan, dan berfungsi sebagai bahan konduktor yang sangat efektif. Ini memiliki bau bawang putih, dan secara kimiawi stabil, namun cukup rapuh.
Ketika dipanaskan, sifat arsenik berubah karena berubah menjadi cair, kemudian gas. Gas ini dikenal sebagai arsenik kuning, dan ketika mendingin dan mengeras, ia mengembangkan tekstur lembut seperti lilin. Setelah arsenik kuning terkena cahaya, itu berubah menjadi arsenik hitam. Arsenik hitam dianggap sebagai mineral, dan sepenuhnya non-logam.
Untuk memeriksa sifat kimia arsenik, kita harus menganalisis fitur seperti titik didih dan kelarutannya. Arsenik mendidih pada 615 derajat Celcius (1,139 Fahrenheit), sedangkan versi padat meleleh pada 814 derajat Celcius (1,497 Fahrenheit). Ini tidak larut dalam air dalam keadaan alaminya, meskipun arsenik sering berikatan dengan garam atau mineral alami, yang mungkin larut dalam air dalam beberapa kasus. Tergantung di mana arsenik ditemukan, mungkin ada dalam bentuk kristal atau bubuk.
Salah satu sifat arsenik yang paling terkenal adalah toksisitasnya. Manusia telah mengenali arsenik sebagai racun yang kuat selama lebih dari satu milenium, dan telah menggunakan elemen ini baik sebagai herbisida maupun insektisida. Dalam beberapa kasus, itu juga disajikan dalam produk obat atau bahkan produk kecantikan dan kosmetik. Manusia juga telah menggunakan arsenik sebagai senjata kimia, atau hanya sebagai cara rahasia untuk meracuni raja-raja kuno dan pemimpin lainnya.
Bahkan dalam keadaan alaminya, arsenik dapat menyebabkan penyakit atau kematian yang tidak disengaja jika bersentuhan dengan persediaan air setempat. Setelah tertelan atau terhirup, bahan ini bersaing dengan fosfat dalam tubuh selama proses metabolisme standar, yang akhirnya menyebabkan kegagalan organ massa.
Beberapa sifat arsenik membuatnya berguna dalam industri dan manufaktur. Memperlakukan tembaga dengan arsenik memberikan tembaga hasil akhir keperakan, menjadikannya alat yang populer untuk pemalsu. Di zaman modern, arsenik digunakan untuk mengeraskan timah dan tembaga, atau untuk mencegah perubahan warna pada kuningan, perunggu, dan bahkan kaca. Ini juga berfungsi sebagai semikonduktor tercepat yang tersedia, tetapi jarang digunakan karena biayanya yang tinggi.