Sastra kontemporer adalah sekelompok besar karya tulis yang dihasilkan dari waktu tertentu dalam sejarah hingga zaman sekarang. Era sastra ini mendefinisikan periode waktu, tetapi juga menggambarkan gaya dan kualitas tulisan tertentu. Beberapa melihat periode ini sebagai perpanjangan dari sastra postmodern, tetapi sebagian besar menyebutnya sebagai era sastra tersendiri.
Sebagian besar setuju bahwa era penulisan kontemporer dimulai pada tahun 1940-an. Beberapa sarjana mengklaim periode ini dimulai pada akhir Perang Dunia II, dan di sinilah pasangan era dengan sastra postmodern masuk. Era postmodern dimulai setelah Perang Dunia II, pada 1940-an, dan berlangsung hingga 1960-an. Periode kontemporer meluas ke hari ini.
Meskipun ada beberapa perbedaan pendapat tentang awal periode sastra ini, perselisihan terbesar seputar apa yang memenuhi syarat sebuah karya tulis sebagai sastra. Kata tersebut mengacu pada puisi dan prosa, di mana prosa mencakup karya fiksi seperti novel dan novella, esai, dan karya dramatis. Istilah ini juga mengacu pada kualitas tulisan. Agar dapat dianggap sastra, sebuah karya tulis harus menjunjung tinggi standar penulisan tertinggi dan mengandung keindahan dan gaya tertentu. Banyak karya sastra menjadi relevan secara sosial dan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi publik.
Banyak sastra kontemporer berasal dari penulis Barat; namun, istilah ini tidak identik dengan sastra Inggris atau Amerika, dan periode sastra ini dapat berlaku untuk karya tulis dari mana saja di dunia. Bahkan, globalisasi membuka pintu untuk memasukkan karya-karya kontemporer yang ditulis oleh banyak tokoh sastra di Timur Tengah, Afrika, dan Asia.
Genre yang termasuk dalam periode sastra ini mencakup berbagai bentuk tulisan selain novel dan puisi. Fiksi kilat, cerita pendek, puisi slam, drama, memoar, dan otobiografi semuanya dapat dimasukkan dalam kategori ini. Nonfiksi biasanya tidak diklasifikasikan sebagai sastra, tetapi era ini terkadang mencakup karya nonfiksi kreatif, yang menceritakan kisah nyata menggunakan teknik sastra.
Karakteristik khas periode kontemporer termasuk cerita berbasis realitas dengan karakter yang kuat dan cerita yang dapat dipercaya. Setting biasanya mengikuti zaman sekarang atau modern, sehingga novel futuristik dan fiksi ilmiah jarang masuk dalam kategori ini. Karakter yang terdefinisi dengan baik, realistis, dan sangat berkembang penting dalam mengklasifikasikan karya tulis sebagai karya kontemporer, dan sebagian besar tulisan dalam kategori ini menampilkan cerita yang lebih didorong oleh karakter daripada didorong oleh plot.
Sastra kontemporer menampilkan narasi yang agak modern, tetapi juga mengandung realitas yang lebih keras. Karya tulis kontemporer cenderung dipengaruhi oleh gaya hidup makmur yang mengikuti Perang Dunia II, tetapi kelas sastra ini berakar pada kehancuran yang dibawa perang ke dunia. Sebuah realitas baru berkembang dalam pikiran pasca-perang, dan itu termasuk sinisme pribadi, kekecewaan, dan frustrasi yang umum terjadi pada periode sastra ini.