Apa Sastra Abad Pertengahan?

Sastra abad pertengahan adalah subjek yang sangat beragam. Istilah ini mencakup literatur Eropa selama periode antara jatuhnya kekaisaran Romawi dan awal Renaisans pada abad ke-15, yang mencakup periode sekitar 1,000 tahun. Akibatnya, sulit untuk membuat generalisasi tentang sastra abad pertengahan. Bagaimanapun, adalah mungkin untuk mengidentifikasi beberapa tren umum.

Alegori dan simbolisme adalah umum dalam sastra abad pertengahan, mungkin lebih daripada dalam tulisan modern. Pesan religius dan filosofis sering disampaikan melalui penggunaan figur, seperti macan kumbang, binatang yang mewakili Kristus. Puisi Norse dan Irlandia Kuno sering kali berisi figur-figur dengan kompleksitas yang membingungkan yang memungkinkan pendengar yang membuat mereka bingung untuk bangga akan penguasaan bentuk mereka.

Salah satu fitur yang paling mencolok dari sastra abad pertengahan adalah prevalensi mata pelajaran agama. Untuk sebagian besar abad pertengahan, gereja adalah sumber utama pendidikan. Keaksaraan adalah umum di antara para imam, biarawan dan biarawati, tetapi lebih jarang di kalangan awam, meskipun terus meningkat sepanjang periode, terutama di antara pemilik tanah kaya dan pedagang. Ketidakseimbangan ini berarti bahwa banyak literatur abad pertengahan difokuskan pada mata pelajaran Kristen, termasuk karya-karya para teolog dan filsuf seperti St Thomas Aquinas. Salah satu karya keagamaan paling terkenal pada masa itu adalah The Golden Legend, kumpulan cerita tentang orang-orang kudus oleh Jacobus de Voraigne.

Namun, tidak semua sastra abad pertengahan bersifat religius. Puisi dan karya prosa sekuler terkait dengan perbuatan pahlawan dan penjahat semi-legendaris. Contoh dari jenis pekerjaan ini termasuk Lagu Prancis Roland dan Beowulf, puisi Inggris awal tentang pertempuran pahlawan melawan serangkaian monster. Pahlawan populer lainnya dalam sastra abad pertengahan termasuk El Cid, pahlawan Spanyol, dan Raja Arthur, karakter Welsh legendaris yang menjadi protagonis dari sejumlah karya dalam bahasa Prancis dan Inggris. Islandia Abad Pertengahan menghasilkan budaya sastra yang sangat berkembang, dengan puisi dan kisah-kisah canggih yang berkaitan dengan perbuatan para pahlawan Zaman Viking.

Para penulis abad pertengahan menaruh perhatian pada cinta dan juga petualangan, khususnya sejak abad ke-11 dan seterusnya di Prancis dan Eropa selatan. Cerita dan puisi “cinta sopan” — ungkapan cinta yang halus dan mulia antara dua orang yang biasanya tidak menikah — populer di wilayah ini. Unsur-unsur kisah asmara ini juga memasuki epos heroik, yang menghasilkan kisah cinta seperti kisah Lancelot dan Guinevere.

Sastra abad pertengahan juga mengandung humor yang kuat. Lagu-lagu dan puisi komik sangat populer, dan karya-karya seperti Canterbury Tales karya Geoffrey Chaucer memberikan sindiran yang menggigit masyarakat kontemporer. Karya Chaucer mengacu pada cerita pendek Prancis yang disebut fabliaux, yang merupakan bagian dari tradisi penulisan humor kontinental yang kaya.