Apa Sajak Maskulin?

Sajak maskulin adalah pantun yang hanya memiliki satu suku kata saja. Paling sering, ini adalah suku kata terakhir dalam baris tertentu, dan suku kata biasanya ditekankan. Ini kontras dengan sajak feminin, di mana kedua suku kata dari kata terakhir berirama. Sajak maskulin adalah jenis rima yang paling umum digunakan dalam puisi bahasa Inggris.

Penyair menggunakan kata-kata suku kata tunggal dalam sajak maskulin. Misalnya, seseorang mungkin berima “pintu” dengan “lantai” atau “barat” dengan “terbaik.” Kata-kata dengan lebih dari satu suku kata, bagaimanapun, sering digunakan. Misalnya, pemenggalan kepala mungkin berirama dengan ketakutan atau dimulai dengan pertahanan. Selama suku kata terakhir dari kata-kata sajak, kata-kata dengan panjang berapa pun dapat digunakan.

Dalam kebanyakan kasus, suku kata berima harus menjadi suku kata terakhir yang ditekankan. Misalnya, “menemukan” umumnya tidak dianggap berima dengan “berbicara”, meskipun mereka memiliki suku kata akhir yang sama. Ini karena bagian pertama dari setiap kata adalah suku kata yang ditekankan daripada bagian “ing”. Di Prancis, penyair tidak menghitung suku kata terakhir dari sebuah kata jika diakhiri dengan “e” tanpa suara.

Istilah “sajak tunggal” juga dapat digunakan untuk menggambarkan sajak maskulin. Istilah lain adalah bersuku kata satu. Yang lain lagi menggunakan istilah “sajak sederhana.”

Sajak maskulin dapat digunakan dalam format berima apa pun. Dalam bait, suku kata terakhir yang ditekankan dari dua baris akan berima. Dalam bait “abab”, suku kata terakhir dari setiap baris “a” akan berima, seperti suku kata terakhir dari setiap baris “b”.

Sajak feminin, sebaliknya, membutuhkan setidaknya dua suku kata terakhir dari kata-kata untuk berima. Contohnya dapat mencakup “diambil” dan “daging babi” atau “dibutakan” dan “berpikiran”. Jenis sajak ini sering disebut sajak ganda atau tiga dan mungkin disebut sebagai sajak bersuku banyak atau bersuku banyak.

Banyak penyair mengganti sajak maskulin dan feminin dalam satu puisi, sementara yang lain memilih satu atau yang lain. Sebagian besar jenis syair tidak mengungkapkan preferensi, membiarkan penulis menentukan penggunaan rima yang paling efektif dalam karya tertentu. Namun, dalam puisi Prancis klasik, dua rima maskulin tidak boleh digunakan secara berurutan.

Near rhyme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kata-kata yang hampir sajak. Sajak yang sempurna adalah yang sama persis. Misalnya, “fold” dan “hold” adalah sajak yang sempurna, sedangkan “folder” dan “blower” adalah sajak yang dekat. Secara tradisional, sajak maskulin mengharuskan sajaknya sempurna daripada dekat.