Apa saja Teori Terapi Keluarga yang Berbeda?

Teori terapi keluarga yang paling umum digunakan adalah struktural, strategis, antargenerasi, sistematis, dan pengalaman. Terapi keluarga digunakan untuk mendekati masalah di antara anggota keluarga. Kebutuhan akan berbagai teknik berasal dari berbagai jenis masalah, kepribadian, dan situasi yang mungkin terjadi, yang seringkali membutuhkan perawatan yang dipersonalisasi. Terapis profesional biasanya menentukan metode terapi yang dibutuhkan dengan mengevaluasi pasien yang terlibat dan mengumpulkan informasi tentang masalah yang mereka alami.

Teori terapi keluarga struktural menggunakan interaksi dan pengamatan struktur keluarga untuk menentukan masalah apa yang perlu ditangani dan diubah. Terapis menjadi terlibat langsung dan dapat bertindak sebagai anggota keluarga untuk membantu melatih komunikasi. Diagnosis interaksi keluarga diperlukan untuk mengidentifikasi area masalah dan menciptakan solusi untuk memungkinkan unit keluarga menghindari kesalahpahaman dan hambatan verbal. Beberapa teknik utama yang digunakan dalam teknik terapi keluarga ini adalah reframing, unbalancing, restructuring, dan enactment.

Terapi strategis sering digunakan untuk mendekati masalah individu melalui anggota keluarganya. Terapis yang menggunakan teori terapi keluarga strategis tertarik pada latar belakang keluarga, keterampilan komunikasi, dan dinamika hubungan. Beberapa teknik melibatkan merancang genogram, yang memungkinkan pasien dan terapis untuk membangun pohon keluarga. Informasi latar belakang tentang anggota keluarga dekat dan keluarga besar terkadang dapat membantu saat mencari akar masalah. Seperti terapi strategis, teori terapi keluarga antargenerasi juga didasarkan pada proses transmisi di mana sikap, kecemasan, dan perilaku diturunkan dari generasi ke generasi.

Terapi keluarga sistematis sangat didasarkan pada keluarga yang bekerja secara keseluruhan dan memandang masalah individu sebagai masalah keluarga. Kebanyakan terapis memiliki anggota keluarga berinteraksi satu sama lain untuk menentukan jenis hubungan dan bagaimana setiap anggota keluarga memandang yang lain. Setelah terapis mengamati bagaimana keluarga berinteraksi, dia mungkin menyarankan permainan peran atau pembalikan sikap untuk menunjukkan kepada anggota keluarga cara-cara alternatif untuk menangani masalah. Dengan melakukan kegiatan ini, terapis dapat menghindari anggota keluarga menyalahkan dan memungkinkan mereka untuk mengalami kehidupan keluarga melalui mata satu sama lain.

Terapi pengalaman menekankan pada pelepasan emosi yang jujur, mendiskusikan masa kini, dan memenuhi peran individu. Salah satu tujuan utamanya adalah untuk menghindari kesalahan dan tekanan emosional, yang dapat menyebabkan ketegangan tambahan di rumah. Ada banyak teori terapi keluarga lainnya, dan pasien mungkin menjalani lebih dari satu sebelum menemukan terapi yang cocok untuk keluarga. Penelitian ekstensif telah dilakukan pada sebagian besar teori ini, dan pasien harus meneliti program untuk menentukan mana yang paling cocok untuk masalah keluarga tertentu mereka.