Apa saja Jenis Wig Sintetis yang Berbeda?

Ada tiga jenis utama wig sintetis, yang semuanya jauh lebih murah daripada wig alami. Yang paling murah adalah toyokalon, diikuti oleh kanekalon, dan varian monofilamen lebih disukai industri. Sementara banyak orang percaya bahwa wig yang terbuat dari bulu hewan, seperti yak, dianggap sebagai wig sintetis, namun tidak demikian halnya.

Wig toyokalon lebih lembut daripada kebanyakan wig sintetis dan tidak mudah kusut, meskipun tidak terlihat sealami wig kanekalon atau monofilamen. Ini biasanya digunakan untuk wig sementara, seperti yang dikenakan pada Halloween, bukan untuk pakaian sehari-hari. Seperti semua wig sintetis, toyokalon diwarnai dan ditata di pabrik dan warna serta gaya ini permanen.

Wig Kanekalon lebih ringan dan lebih tahan lama daripada toyokalon serta sedikit lebih mahal. Wig yang terbuat dari 100% kanekalon mungkin dapat ditata dengan panas yang sangat rendah, meskipun produk penataan khusus diperlukan untuk melindungi wig agar tidak meleleh. Meskipun gaya dapat diubah sedikit, itu tidak dapat diwarnai. Kanekalon juga lebih mirip rambut manusia daripada toyokalon, meskipun ini berarti bulunya mudah kusut dan kusut.

Istilah monofilamen sebenarnya mengacu pada konstruksi wig itu sendiri, bukan bahan sintetis yang digunakan untuk rambut sebenarnya. Wig monofilamen dapat dibuat dari sejumlah bahan plastik atau nilon. Tutup dari jenis wig inilah yang membuatnya menjadi wig sintetis yang paling alami dan mahal di pasaran. Tutupnya terbuat dari jaring tembus pandang dan masing-masing rambut diikat dengan tangan ke tutupnya. Ini memungkinkan kulit kepala seseorang terlihat, memberikan tampilan yang lebih alami; itu juga memberikan peningkatan kemampuan gerakan dan gaya, membuat jenis wig sintetis ini hampir tidak bisa dibedakan dari rambut manusia.

Jenis wig sintetis yang dipilih untuk dibeli dan dipakai sangat bervariasi sesuai dengan tujuan wig. Sementara wig toyokalon biasanya digunakan untuk keperluan kostum, wig kanekalon lebih sering digunakan oleh para pemain. Bagi mereka yang memakai wig setiap hari, baik untuk tujuan estetika atau medis, wig monofilamen memberikan tampilan yang paling alami. Terlepas dari jenisnya, hampir semua wig sintetis tidak dapat ditata dengan panas apa pun, terutama pengering rambut, pengeriting rambut atau besi datar, atau diwarnai dengan warna berbeda. Mereka juga harus dicuci menggunakan sampo dan kondisioner khusus, serta dibiarkan mengering di atas dudukan.

Wig sintetis bisa menjadi cara yang hemat biaya untuk mengubah penampilan seseorang atau menutupi kebotakan. Mereka relatif mudah dirawat, dan sebagian besar dapat bertahan setidaknya selama satu tahun jika dipakai setiap hari — lebih lama jika hanya dipakai sesekali. Dengan pilihan toyokalon, kanekalon, atau wig sintetis monofilamen, ada wig sintetis di pasaran untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang.