Apa saja Jenis Tes HIV AIDS?

Beberapa metode digunakan untuk pengujian human immunodeficiency virus (HIV) dan sindrom defisiensi imun (AIDS), mulai dari evaluasi genetik yang kurang umum hingga kit pengujian di rumah. Prosedur tes HIV AIDS yang khas mencari antibodi yang ada dalam darah, urin, atau air liur setelah seseorang terinfeksi penyakit. Alat tes di rumah dapat menggunakan darah atau cairan mulut untuk mendeteksi antibodi yang menunjukkan adanya HIV atau AIDS.

Tes HIV AIDS yang relatif murah dan akurat adalah jenis enzyme immunoassay (EIA). Darah atau urin dievaluasi di laboratorium untuk menentukan apakah ada antibodi HIV atau AIDS. Pengecualian terhadap keakuratan bentuk tes HIV AIDS ini adalah penggunaannya pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV. Bayi dapat dites positif karena antibodi ibunya dapat tetap berada dalam sistem bayi baru lahir hingga 18 bulan setelah lahir.

Bayi dari ibu yang terinfeksi HIV biasanya dievaluasi menggunakan metode pengujian polymerase chain reaction (PCR). Sifat genetik dalam darah diukur, yang berkembang hanya dalam dua minggu setelah infeksi terjadi. PCR bukanlah prosedur tes HIV AIDS yang umum untuk pasien dewasa karena rumit dan mahal. Bentuk tes HIV AIDS ini, bagaimanapun, secara rutin digunakan untuk menyaring darah donor untuk memastikan keamanannya.

Tes HIV AIDS cepat untuk antibodi mirip dengan tes AMDAL. Hasil dari pemeriksaan ini tersedia 20 menit setelah sampel cairan mulut atau darah diperoleh. Setiap hasil positif dari tes ini harus ditindaklanjuti dengan tes lebih lanjut untuk memastikan keakuratannya. Antibodi yang diproduksi oleh HIV biasanya muncul enam hingga 12 minggu setelah seseorang terinfeksi, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, dibutuhkan lebih dari enam bulan.

Tes HIV AIDS di rumah populer karena kemudahan dan anonimitasnya. Seseorang yang merasa telah terpapar virus dapat membeli tes ini di toko obat, menempatkan sampel darah pada bahan pengujian, dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa. Nomor identifikasi secara rutin ditetapkan untuk setiap tes untuk alasan privasi. Hasil dari tes diperoleh melalui telepon, dan konseling biasanya ditawarkan ketika tes kembali positif.

Alat tes HIV AIDS cepat untuk digunakan di rumah tidak legal di beberapa daerah. Tes ini menggunakan sampel darah atau cairan oral untuk memberikan hasil yang cepat tanpa tes laboratorium. Kerugian dari tes HIV AIDS jenis ini adalah hasil yang tidak akurat jika tes tidak dilakukan dengan benar. Mungkin juga ada kurangnya konseling untuk bacaan positif.
Konseling bagi mereka yang ditemukan positif setelah tes AIDS penting agar pasien memahami pilihan pengobatan. Dia juga dapat belajar bagaimana melindungi orang lain agar tidak terinfeksi dengan menggunakan praktik seks yang aman. Pasien mungkin menjalani tes untuk penyakit menular seksual lainnya yang tidak disadarinya. Ibu hamil yang dites positif HIV dapat belajar tentang cara melindungi bayi mereka dari virus melalui konseling.