Statistik ritel adalah metrik berbeda yang akan digunakan perusahaan untuk mengukur kekuatannya. Sementara perusahaan ritel dapat menggunakan campuran statistik standar dan khusus, industri sering berfokus pada beberapa metrik universal. Statistik ritel yang paling umum mencakup pertumbuhan pendapatan penjualan, persentase laba kotor, retur dan tunjangan penjualan, penjualan toko yang sama, dan pergantian karyawan. Masing-masing dapat memberi pengguna internal dan eksternal wawasan tentang cara kerja internal di perusahaan. Statistik juga memberi perusahaan kemampuan untuk membandingkan dengan perusahaan lain.
Pertumbuhan penjualan merupakan peningkatan total pendapatan penjualan dari satu periode ke periode berikutnya. Perusahaan ritel dapat membandingkan bulan berjalan dengan bulan sebelumnya atau dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Rumus paling dasar adalah penjualan saat ini dikurangi penjualan periode sebelumnya dibagi dengan penjualan saat ini. Misalnya, perusahaan ritel dengan $100,000 US Dollar (USD) pada bulan berjalan dan $85,000 USD pada bulan yang sama tahun lalu memiliki pertumbuhan penjualan sebesar 15 persen. Banyak perusahaan ritel akan menyimpan analisis tren dengan statistik pertumbuhan penjualan ritel beberapa bulan yang tersedia, yang memungkinkan mereka untuk menentukan kapan mereka dapat mengharapkan kenaikan atau penurunan penjualan.
Perusahaan akan sering menghitung persentase laba kotor untuk semua produk atau lini individu. Pemilik dan manajer akan melakukan ini dengan mengurangkan biaya produk dari harga jual dan membagi angka dengan harga jual. Metode statistik ritel juga serupa untuk menghitung persentase laba kotor untuk seluruh bulan. Total penjualan dikurangi harga pokok penjualan dibagi penjualan akan menghitung persentase laba kotor untuk periode berjalan.
Pengembalian dan potongan merupakan barang yang dikembalikan oleh pelanggan ke toko ritel. Ketika pelanggan mengembalikan barang, angka tersebut bertentangan dengan angka penjualan perusahaan untuk bulan tersebut. Jika perusahaan tidak dapat menjual barang dengan harga penuh kepada pelanggan lain, maka produk tersebut pada dasarnya tidak berharga dan sering kali mengakibatkan kerugian uang. Statistik ritel yang menggunakan metrik ini cukup mendasar; perusahaan akan membagi total pengembalian dan penyisihan untuk periode berjalan dengan penjualan. Ini memberikan persentase dari semua penjualan yang diharapkan perusahaan untuk dikembalikan oleh pelanggan.
Perputaran karyawan adalah statistik lain yang lebih penting bagi manajer daripada pengguna eksternal. Perputaran tinggi mewakili lingkungan kerja yang dianggap tidak menguntungkan oleh pekerja, dan seringkali akan membebani perusahaan karena harus memasang iklan pekerjaan, mewawancarai karyawan, dan melakukan tes pekerjaan untuk banyak individu. Melatih pekerja baru seringkali jauh lebih mahal daripada mempertahankan karyawan saat ini. Statistik ini penting karena perusahaan ritel sering kali tidak memiliki laba kotor yang cukup untuk mengganti karyawan secara terus-menerus.