Apa saja jenis serat karpet yang berbeda?

Serat karpet dapat dibuat dari berbagai bahan, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri yang berbeda. Beberapa jenis karpet lebih sulit dirawat daripada yang lain, dan setiap jenis serat memiliki kelebihan dan kekurangan. Jenis serat yang paling umum dapat dipecah menjadi tiga kategori: serat hewani, serat sintetis dan serat alami.
Wol adalah serat hewani, dan keunggulan karpet jenis ini adalah ketahanan alami dan ketahanannya terhadap keausan. Karpet wol dianggap lebih diinginkan oleh banyak pemilik rumah daripada karpet sintetis. Sebagai fitur keamanan, serat wol secara alami padam sendiri, yang berarti bahwa setelah dihilangkan dari api, mereka berhenti terbakar. Wol juga dianggap sebagai sumber daya terbarukan, yang merupakan bonus tambahan bagi pemilik rumah yang sadar lingkungan.

Wol seringkali lebih mahal, dan tergantung pada perawatan yang diterima karpet, itu bisa lebih sulit untuk dibersihkan. Karena sifat seratnya, karpet wol menyerap kelembapan, yang dapat bertindak sebagai pengontrol suhu dan kelembapan. Di sisi lain, itu juga akan menyerap noda dengan mudah. Untuk itulah, banyak orang yang memilih karpet wol serat memilih gaya dengan tumpukan rendah, atau serat panjang. Ini dapat mengurangi daya serap noda dan memudahkan pembersihan rumah.

Serat karpet sintetis tidak mudah menyerap noda dan umumnya lebih murah untuk dipasang dan dibersihkan. Olefin, poliester dan nilon adalah jenis serat sintetis yang paling umum. Karpet nilon dianggap sebagai serat karpet sintetis yang paling diinginkan dengan ketahanan yang lebih baik, lebih sedikit penumpahan dan biaya lebih rendah. Karpet olefin, atau polipropilen, umumnya dianggap sebagai karpet kedua yang paling diinginkan di antara konsumen karena sifat anti noda yang unggul dan ketahanan terhadap pemudaran.

Poliester menawarkan ketahanan yang sangat baik terhadap jamur dan kerusakan serangga, dan mudah dibersihkan. Serat karpet poliester bersifat hipoalergenik, dan seperti olefin, serat ini tahan luntur. Berbeda dengan dua opsi sintetis lainnya, poliester tidak tahan banting dan dapat menjadi rata dan menunjukkan keausan di area lalu lintas tinggi. Karpet poliester dapat dibuat dari bahan daur ulang, yang merupakan daya tarik bagi konsumen yang mencari pilihan karpet yang terjangkau dan ramah lingkungan.

Tidak seperti wol, serat karpet sintetis mudah terbakar dan meleleh. Pilihan warna terbatas karena cara pembuatan serat sintetis. Banyak orang juga melaporkan bahwa tekstur karpet sintetis tidak diinginkan dan tidak rimbun seperti wol. Serat sintetis tidak mempertahankan kelembaban, tetapi menolaknya, yang menyebabkan kontrol suhu yang buruk dalam beberapa kasus.

Ada juga serat alami, seperti kapas dan rami. Ini biasanya dianggap sebagai pilihan terbaik untuk karpet yang dapat dilepas, seperti permadani dan keset, karena ketahanan nodanya yang buruk. Sementara beberapa orang memilih untuk menggunakan serat ini sebagai karpet utama mereka, itu bisa mahal.