Ribuan serangga terancam punah karena hilangnya habitat yang disebabkan oleh manusia, penggunaan pestisida, atau faktor lain yang paling sering disebabkan oleh manusia. Seluruh genus kupu-kupu, capung, dan serangga lain yang dulunya umum dianggap terancam punah oleh pemerintah di seluruh dunia. Jenis kumbang dan ngengat tertentu tidak dikecualikan dari potensi kepunahan. Spesies dalam salah satu kelompok ini dapat mati dalam beberapa dekade atau abad, yang merupakan waktu yang singkat dibandingkan dengan jutaan tahun beberapa dari mereka telah mengembara di Bumi.
Satu kelompok serangga yang mengandung serangga yang terancam punah disebut damselflies, dan sering kali dikenali mirip dengan capung kecuali perbedaan kecil pada postur sayapnya. Alasan utama mengapa beberapa damselflies terancam punah adalah karena hilangnya habitat. Misalnya, spesies Chlorocypha molindica dan Chlorocypha schmidti terancam punah karena hilangnya sungai dan hutan di beberapa bagian Afrika. Tidak hanya damselflies di Afrika yang terancam oleh masalah ini, namun, berkurangnya sungai yang sehat di Filipina juga mengancam Rhinocypha hageni.
Keluarga yang memiliki banyak serangga yang terancam punah adalah Gomphidae, juga dikenal sebagai capung clubtail. Spesies ini paling sering terancam oleh hilangnya habitat, dan masalah ini tidak terlokalisasi di wilayah tertentu di dunia. Misalnya, Epigomphus camelus terancam oleh hilangnya sungai dan hutan yang sehat di Kosta Rika, sementara Epigomphus clavatus menderita masalah serupa di Guatemala. Lebih dari 25 spesies dalam keluarga Gomphidae terancam punah sampai tingkat tertentu, dan lokasi mereka terancam berkisar dari Amerika Serikat hingga Ethiopia.
Keluarga kupu-kupu yang disebut Lycaenidae mencakup lebih dari 10 kupu-kupu yang dianggap serangga yang terancam punah. Spesies ini sangat bervariasi di lokasi, termasuk tempat-tempat seperti Spanyol dan Australia. Alasan khas spesies ini terancam termasuk gangguan ekosistem karena spesies lain terancam dan hilangnya habitat. Misalnya, Paralucia spinifera, umumnya dikenal sebagai tembaga bathurst, terancam karena alasan seperti gulma invasif dan pengembangan lahan oleh manusia.
Beberapa ahli percaya bahwa sejumlah besar serangga yang terancam punah telah atau akan punah sebelum ditemukan oleh manusia. Adapun jenis-jenis yang sudah ditemukan, jenis serangga lebih banyak dibandingkan jenis makhluk lainnya, seperti mamalia. Kemampuan untuk melacak begitu banyak jenis serangga dibatasi oleh jumlah mereka.