Apa saja Jenis Semen yang Berbeda?

Pertama, penting untuk dipahami bahwa semen hanyalah salah satu bahan beton; kedua istilah ini tidak sinonim. Beton adalah campuran air, beberapa jenis agregat — seperti batu pecah atau pasir — dan semen, yang bertindak sebagai pengikat untuk menyatukan semua bahan setelah mengeras. Bukti menunjukkan bahwa orang Romawi kuno adalah yang pertama menggunakan campuran beton dalam konstruksi, dan struktur seperti Pantheon berdiri sebagai bukti keberhasilan penemuan mereka.

Mortar, dalam bentuk paling umum dan dasar, disebut sebagai semen Portland, atau Tipe Satu, dan dibuat dengan membakar batu kapur dengan bahan lain pada 2,642°F (1,450°C). Hasilnya kemudian digiling hingga menghasilkan serbuk halus yang menjadi salah satu komponen beton. Mengubah jumlah bahan lain dalam campuran yang dibakar menghasilkan beberapa jenis semen Portland yang berbeda, namun masing-masing jenis memiliki sifat dan kekuatan yang unik. Jenis mortar yang digunakan dalam membangun suatu struktur harus dipilih berdasarkan tujuan dan lingkungan struktur tersebut.

Karena struktur memiliki berbagai persyaratan kimia dan fisik, delapan jenis yang berbeda diproduksi. Tipe ini hanya disebut sebagai Tipe Satu, Tipe Dua, Tipe Tiga, Tipe Empat, Tipe Lima, dan Tipe Satu-A, Tipe Dua-A, dan Tipe Tiga-A. Tipe Satu sampai Lima jelas berbeda, sedangkan Tipe Satu-A, Dua-A, dan Tiga-A adalah versi modifikasi dari rekan-rekan mereka.

Tipe Satu cocok untuk sebagian besar penggunaan konstruksi dasar. Tipe Dua paling baik untuk struktur yang dibangun di lingkungan yang panas, atau di tanah atau air yang tinggi sulfat. Untuk proyek yang membutuhkan kekuatan pada tahap awal, Tipe Tiga sangat ideal karena memberikan kekuatan lebih dalam satu minggu daripada tipe lainnya. Tipe Empat berguna dalam membatasi panas yang disebabkan oleh hidrasi dan oleh karena itu digunakan dalam pekerjaan beton besar-besaran, seperti bendungan. Ketika tanah atau air mengandung bahan kimia yang tinggi, Tipe Lima harus digunakan karena dibuat untuk menahan erosi kimia.

Tiga jenis terakhir dari mortar dikenal sebagai semen yang dimasuki udara, karena mereka memiliki gelembung udara mikroskopis yang ditambahkan ke campurannya untuk meningkatkan daya tahan beton. Semen yang mengandung udara sangat berguna di lingkungan yang memiliki pembekuan berulang. Tipe Satu-A, Dua-A, dan Tiga-A memiliki kemiripan sifat dengan Tipe Satu, Dua, dan Tiga; yang berisi udara hanya berisi gelembung udara.

Terdapat pula variasi pada kedelapan jenis tersebut yang mempengaruhi warna beton yang dihasilkan. Misalnya, putih dapat dibuat dengan meninggalkan bahan mentah seperti besi dan mangan, yang memberikan warna abu-abu tradisional pada beton.