Apa Saja Jenis Reproduksi Seni Rupa?

Ada banyak jenis reproduksi seni rupa yang tersedia, meskipun setiap proses reproduksi berbeda dan menghasilkan gambar yang biasanya terlihat berbeda dari karya seni aslinya. Pencetakan reproduksi seni rupa meliputi giclees, litograf, dan cetakan. Karya seni juga dapat dicetak di atas kanvas atau kertas etsa. Artagraf dan serigraf juga merupakan metode reproduksi seni rupa yang populer. Semua metode ini memungkinkan konsumen untuk membeli karya seni favoritnya atau potongan dekorasi berkualitas tinggi untuk pajangan di rumah atau kantor.

Giclee adalah jenis proses pencetakan reproduksi seni rupa yang menghasilkan cetakan berkualitas tinggi. Karya seni dipindai dan kemudian dicetak ke kanvas, kertas foto, kertas, vinil, atau permukaan lain. Printer ink-jet menggunakan cat kualitas arsip untuk membuat gambar yang halus, artinya titik-titik kecil yang dibuat oleh printer tradisional tidak dapat dilihat. Reproduksi Giclee menggunakan rentang warna yang lebih luas daripada beberapa teknologi pencetakan lainnya, dan cat akan tahan pudar selama bertahun-tahun. Dengan menggunakan printer ink jet, seniman dan produsen dapat menghasilkan cetakan sesuai permintaan, dan mereka dapat mengubah ukuran cetakan sesuai kebutuhan.

Litografi dibuat dengan menggambar bayangan cermin dari karya seni ke pelat logam menggunakan krayon atau zat berminyak. Tinta kemudian digulung di atas piring, hanya menempel pada garis krayon yang telah dibuat. Tekanan ditempatkan pada selembar kertas atau bahan yang menutupi gambar, yang mentransfer gambar ke selembar kertas. Proses reproduksi seni rupa ini diulangi dengan menggunakan gambar logam yang berbeda untuk menambahkan warna merah, biru, dan kuning.

Reproduksi seni rupa Artagraph menarik bagi sebagian orang karena teknologi yang digunakan untuk mencetak karya seni menciptakan kembali gambar, warna, dan tekstur lukisan aslinya. Pemindai laser digunakan untuk mengidentifikasi dan mereplikasi warna asli yang digunakan dalam lukisan. Minyak yang dibuat menggunakan teknologi ini diaplikasikan pada permukaan lukisan, dan kemudian cetakan silikon yang dibuat dari karya seni asli diletakkan di atas lukisan. Setelah ini, karya seni dipanggang pada suhu tinggi. Proses ini menghasilkan karya seni yang meniru tampilan dan nuansa aslinya, tetapi mahal untuk diproduksi dan dibeli.

Serigraphs, juga dikenal sebagai sablon, dibuat menggunakan proses di mana layar tipis ditempatkan di atas selembar kertas. Sebuah stensil telah dibuat di layar, dan artis, menggunakan kuas tinta atau alat pembersih karet, mendorong tinta bolak-balik melintasi layar. Setiap warna dalam lukisan mengharuskan layar baru dibuat dan area tertentu dari layar harus diblokir untuk mencegah warna berpindah. Ini dapat direproduksi menggunakan layar yang sama dengan aslinya, tetapi prosesnya harus diulang untuk setiap karya seni.