Pilihan pengobatan vaskulitis akan tergantung pada beberapa faktor, seperti jika efeknya terlokalisir atau jika jantung dan ginjal telah mengalami kerusakan. Bagi mereka yang menderita bentuk vaskulitis yang tidak menimbulkan gejala parah, pengobatan mungkin termasuk obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dijual bebas seperti ibuprofen. Untuk kasus di mana peradangan telah menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan yang parah, obat resep mungkin diperlukan. Modifikasi gaya hidup juga bisa berdampak positif.
Jika berbagai pembuluh darah mengalami gumpalan atau tonjolan, ini bisa menjadi masalah yang sangat serius dan mendesak. Dalam kasus seperti itu, pengobatan vaskulitis biasanya memerlukan pembedahan. Menghapus massa bengkak dan memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah kemungkinan besar akan diperlukan. Meskipun kondisi ini dapat terjadi dengan vaskulitis, ini tidak terlalu umum.
Ketika obat anti-inflamasi tampaknya tidak memberikan banyak bantuan dari rasa sakit dan pembengkakan, dokter pasien kemungkinan besar akan meresepkan obat resep dosis tinggi untuk pengobatan vaskulitis, paling sering prednison. Berbagai obat lain yang digunakan untuk menekan sistem kekebalan seringkali menjadi pilihan pengobatan lain. Siklofosfamid adalah contoh obat imunosupresif jenis ini.
Perawatan vaskulitis terkadang melibatkan modifikasi diet untuk mengurangi peradangan. Diet yang diperkaya dengan kalsium ekstra sering direkomendasikan. Kalsium ekstra diperlukan untuk melawan penipisan kalsium yang mungkin disebabkan oleh penggunaan steroid. Mengkonsumsi makanan rendah lemak yang mengandung cukup banyak sayuran berdaun hijau kaya antioksidan dapat membantu. Buah-buahan yang mengandung vitamin A dan C mungkin juga bermanfaat.
Pasien mungkin terbantu dengan sedikit mengurangi asupan proteinnya. Seorang dokter dapat menyarankan jumlah yang harus dikonsumsi atau jika ada kebutuhan untuk pengurangan. Dia mungkin juga merekomendasikan peningkatan konsumsi protein kedelai daripada mendapatkannya dari sumber daging.
Ada pilihan perawatan diri lain yang harus dipertimbangkan pasien setelah didiagnosis menderita vaskulitis. Perawatan vaskulitis yang dimulai di rumah harus melibatkan penghentian total merokok. Pembuluh darah yang meradang akibat kondisi ini akan berisiko mengalami kerusakan lebih lanjut jika terkena asap rokok. Mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah sedang mungkin baik untuk beberapa pasien dengan vaskulitis, meskipun dalam beberapa kasus, alkohol dapat menghasilkan efek negatif. Obat resep tertentu dapat berinteraksi dengan alkohol dan menghasilkan efek samping, jadi yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter.
Di bawah pengawasan dokter, pengobatan vaskulitis mungkin juga termasuk olahraga ringan. Berjalan kaki setiap hari mungkin dianjurkan untuk banyak pasien. Dalam hubungannya dengan olahraga rutin, tidur yang cukup juga penting untuk membantu melawan efek dari kondisi ini.