Morfin, obat yang memblokir sinyal nyeri di otak, digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat dan dapat diberikan dalam beberapa bentuk. Bentuk pengobatan morfin yang paling umum adalah tablet morfin, yang mengandung dari 5 miligram (mg) hingga 200 mg morfin per tablet dan ditelan utuh. Morfin juga tersedia dalam bentuk cair, sebagai supositoria, dan dalam bentuk injeksi. Perawatan morfin dapat berupa short-acting atau long-acting.
Bagian dari popularitas tablet morfin adalah bahwa mereka dapat digunakan baik untuk pengobatan jangka pendek atau jangka panjang. Tablet short-acting memiliki efek penghilang rasa sakit hingga empat jam, sedangkan tablet long-acting dapat memiliki efek selama 12 hingga 24 jam. Resep utama morfin umumnya untuk bentuk kerja pendek, karena dosisnya dapat disesuaikan oleh pasien untuk memberikan efek analgesik yang sesuai. Perawatan morfin short-acting bisa memakan waktu hingga 48 jam untuk memberikan efek penghilang rasa sakit yang stabil.
Morfin dalam bentuk cair mungkin sudah larut dalam larutan yang sudah disiapkan sebelumnya. Mungkin juga dalam bentuk bubuk bagi pasien untuk mencampur sendiri. Morfin cair harus diminum dengan segelas air untuk mencegah sembelit.
Supositoria morfin juga tersedia. Bentuk morfin ini dirancang untuk ditempatkan ke dalam rektum. Morfin kemudian diserap melalui lapisan rektum untuk menghilangkan rasa sakit.
Bentuk pengobatan lainnya adalah dengan suntikan. Injeksi praktis untuk orang yang merasa mual atau tidak bisa menelan. Suntikan dapat diberikan pada jaringan lemak, otot atau vena pasien. Morfin suntik juga dapat diberikan melalui pompa jarum suntik yang ditempatkan di bawah kulit pasien. Bentuk morfin suntik ini memberikan dosis yang stabil dan berkelanjutan dan hanya perlu diganti setiap 24 hingga 48 jam.
Dosis perawatan morfin tergantung pada tingkat rasa sakit yang diderita pasien. Pasien harus dapat menilai kapan harus mengambil dosis morfin lagi setelah resep awal tablet short-acting. Pasien kemudian dapat diberi resep tablet kerja panjang dengan dosis yang sesuai, karena ini perlu diminum lebih jarang daripada tablet kerja pendek. Tablet short-acting juga dapat diresepkan bersama tablet long-acting jika pasien mengalami nyeri terobosan yang perlu dikontrol.
Perawatan morfin lain yang tersedia termasuk tablet yang dirancang untuk dilarutkan di bawah lidah, yang disebut tablet transmukosa, dan patch kulit, juga dikenal sebagai patch transdermal. Perawatan dapat memiliki efek samping yang umum seperti sembelit, mual atau kantuk. Efek samping yang kurang umum termasuk pusing, mulut kering, suasana hati yang ekstrem, sakit kepala, kebingungan, libido berkurang, sakit perut, kebingungan atau pupil mata berkontraksi. Efek samping yang jarang terjadi adalah ruam, kesulitan buang air kecil, pernapasan lambat, detak jantung melambat, dan penurunan tekanan darah.