Penyakit vulva adalah setiap penyakit atau kondisi yang mempengaruhi vulva dan vagina wanita. Jenis penyakit ini dapat berkisar dari penyakit menular seksual hingga kanker, dan termasuk infeksi dan gangguan autoimun. Vulva mengacu pada seluruh alat kelamin wanita, sedangkan vagina hanya mengacu pada struktur internal. Terkadang kedua istilah tersebut digunakan secara bergantian.
Vulva adalah organ seksual, oleh karena itu jenis penyakit vulva yang paling umum adalah penyakit menular seksual (PMS). PMS memiliki berbagai penyebab, termasuk bakteri dan virus, serta jamur dan parasit. Benang merah di semua PMS adalah bahwa mereka menular, dan umumnya ditularkan melalui kontak seksual. Gonore, kutu kemaluan, dan kutil kelamin adalah semua penyakit menular seksual. Contoh lain termasuk herpes genital dan trikomoniasis.
Infeksi saluran kemih, termasuk infeksi kandung kemih dan infeksi saluran kemih (ISK), adalah penyakit vulva umum lainnya. Masing-masing disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih, menyebabkan buang air kecil yang menyakitkan, darah dalam urin dan keluarnya bau dari vulva. Infeksi saluran kemih adalah salah satu dari sedikit penyakit vulva yang dapat diobati dengan obat tanpa resep, tetapi jika infeksi ini tiba-tiba menjadi sering, pasien harus tetap berkonsultasi dengan dokter. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi ginjal yang serius.
Penyakit vulva juga mencakup beberapa jenis kanker vulva. Gejala karsinoma vulva sel skuamosa termasuk benjolan merah, merah muda atau putih yang menyerupai kutil. Gejala lain adalah kulit tampak putih atau terasa kasar pada vulva. Melanoma vulva adalah sejenis kanker kulit pada vulva, dan merupakan persentase kecil dari kasus kanker vulva. Jenis kanker vulva ini ditandai dengan pertumbuhan berpigmen gelap.
Langkah awal untuk menghindari penyakit vulva adalah dengan selalu melakukan hubungan seks yang aman untuk menghindari tertular penyakit menular seksual. Kedua, minum banyak air dan sering buang air kecil untuk menghindari penumpukan bakteri di vagina atau saluran kemih. Selain itu, hindari mengenakan pakaian atau pakaian dalam yang ketat serta kelembapan yang berkepanjangan karena ini adalah tempat berkembang biaknya bakteri. Cuci vulva setidaknya sekali sehari dengan produk yang tidak mengandung wewangian, pewarna atau deodoran karena dapat mengiritasi vagina. Selalu konsultasikan dengan dokter jika ada bau, lesi, atau gejala yang tidak biasa terdeteksi.