Apa saja Jenis Penyakit Neurologis yang Berbeda?

Penyakit saraf adalah gangguan yang mempengaruhi sistem saraf tubuh. Lebih dari enam ratus kondisi termasuk dalam kategori penyakit saraf. Sistem saraf merupakan bagian penting dari cara kerja tubuh manusia. Dengan demikian, penyakit saraf jarang merupakan kondisi ringan, meskipun beberapa tentu lebih mengerikan daripada yang lain. Penyakit saraf akan mempengaruhi salah satu dari dua area sistem saraf: sistem saraf pusat, atau sistem saraf tepi.

Sistem saraf pusat adalah bagian terpenting dari sistem saraf, termasuk otak dan sumsum tulang belakang. Bagian dari sistem saraf ini dilindungi oleh tengkorak dan tulang belakang. Sistem saraf pusat memproses masukan dari sistem saraf tepi, dan bereaksi dengan keluaran motorik yang sesuai.

Sistem saraf perifer melampaui sistem saraf pusat ke anggota badan dan batang tubuh. Fungsinya adalah untuk menerima rangsangan eksternal, dan mengkomunikasikannya ke sistem saraf pusat untuk respon fisik. Melalui berbagai subsistemnya, ia memulai respons bawah sadar yang dilakukan manusia, seperti menyempitkan pupil di lebih banyak cahaya, atau meningkatkan adrenalin dalam situasi stres atau bahaya yang ekstrem. Sistem saraf tepi tidak memiliki perlindungan kerangka seperti yang dimiliki sistem saraf pusat, dan karenanya lebih rentan terhadap kerusakan.

Salah satu kategori penyakit saraf adalah akibat dari gen yang salah. Penyakit Huntington dan distrofi otot keduanya disebabkan oleh genetika, dan dapat diturunkan ke generasi mendatang. Penyakit saraf juga dapat disebabkan oleh perkembangan abnormal sistem saraf. Spina bifida disebabkan oleh perkembangan abnormal dari sumsum tulang belakang. Umumnya tidak ada obat untuk jenis gangguan neurologis ini.

Penyakit neurologis degeneratif juga umum terjadi. Penyakit parkinson dan penyakit alzheimer sama-sama disebabkan oleh sel-sel saraf yang telah rusak dan mati. Ada juga gangguan kejang, seperti epilepsi. Jenis penyakit saraf ini disebabkan ketika sekelompok sel saraf mengirimkan sinyal yang salah. Penyakit dalam kedua kategori ini dapat diobati dengan terapi obat untuk gejalanya.

Penyakit saraf juga dapat disebabkan oleh cedera pada sumsum tulang belakang atau otak. Pasien yang lumpuh biasanya menderita cedera pada otak atau sumsum tulang belakang. Biasanya, di mana cedera terjadi, pasien lumpuh dari tingkat itu ke bawah. Perawatan segera dari cedera ini dapat meminimalkan efek jangka panjang. Jika cedera mengakibatkan kelumpuhan permanen, terapi obat dan rehabilitasi fisik dapat diresepkan untuk meminimalkan beberapa kerusakan cedera.
Kanker atau infeksi juga menyebabkan gangguan neurologis. Penyebab kanker otak masih belum diketahui, tetapi dapat diobati dengan pembedahan atau kemoterapi. Infeksi seperti meningitis disebabkan oleh virus yang masuk ke tubuh melalui rongga terbuka dan berjalan ke otak. Ada vaksin yang mencegah infeksi otak, tetapi bahkan jika infeksi menular, deteksi dini membuat terapi obat secara umum berhasil.