Apa saja Jenis Pelatihan Resusitasi yang Berbeda?

Berbagai jenis pelatihan resusitasi termasuk mempelajari cara melakukan pernapasan bantuan; resusitasi cardiopulmonary (CPR) untuk orang dewasa, anak-anak dan bayi; dan resusitasi neonatus. Jenis pelatihan resusitasi lainnya termasuk pelatihan defibrilator, atau mempelajari cara menggunakan defibrilator eksternal otomatis (AED), dan mempelajari cara mengoperasikan perangkat CPR mekanis. Pelatihan intubasi orotrakeal adalah komponen kunci dari bantuan hidup lanjut (ALS). Hands-Only CPR™ otodidak dapat dianggap sebagai jenis pelatihan resusitasi juga.

CPR, terutama jenis yang dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan, sebenarnya merupakan kombinasi dari dua keterampilan yang berbeda – kompresi dada dan pernapasan bantuan. Pernapasan penyelamatan, yang oleh sebagian orang masih dianggap sebagai “mulut ke mulut”, dilakukan pada korban yang tidak bernapas yang memiliki denyut nadi. Kompresi dada dilakukan hanya jika pasien tidak memiliki denyut nadi. Pelatihan resusitasi yang diterima oleh penyedia layanan kesehatan untuk kinerja pernapasan bantuan juga melibatkan pembelajaran bagaimana menggunakan berbagai peralatan medis untuk ventilasi yang unggul dan pemeliharaan jalan napas. Mereka belajar bagaimana menggunakan peralatan seperti Combitube, King LT, saluran udara orofaringeal dan nasofaring dan laringoskop untuk kinerja intubasi orotrakeal.

Intubasi orotrakeal adalah penempatan tabung endotrakeal langsung ke dalam trakea, biasa disebut tenggorokan. Jenis intervensi medis ini memerlukan pelatihan resusitasi tingkat lanjut dan banyak latihan, karena prosedur ini, jika dilakukan dengan tidak benar, dapat dengan cepat menyebabkan kematian pasien. Resusitasi neonatus tidak hanya mengacu pada pemulihan pernapasan spontan dan detak jantung pada neonatus, tetapi juga pada pembentukan fungsi-fungsi vital ini. Ini juga membutuhkan pelatihan khusus di berbagai tingkatan.

Dapat dikatakan bahwa berbagai jenis pelatihan resusitasi merupakan cerminan dari berbagai tingkat pelatihan. Misalnya, orang awam cenderung mempelajari Hands-Only CPR™ sementara mereka yang ingin bekerja di layanan medis darurat di Amerika Serikat harus mempelajari setidaknya semua prosedur resusitasi di tingkat bantuan hidup dasar (BLS) untuk bekerja di ambulans atau di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit. Spesialis paramedis dan paramedis perawatan kritis harus mempelajari semua keterampilan resusitasi yang dianggap sebagai penunjang kehidupan lanjut. Pelatihan untuk menggunakan peralatan resusitasi umumnya diberikan hanya dalam sistem EMS yang menggunakannya.