Apa saja Jenis Pelatihan AED yang Berbeda?

Berbagai jenis pelatihan defibrillator eksternal otomatis (AED) dapat diklasifikasikan menurut cara penyampaian instruksi penggunaan perangkat medis atau menurut jenis pelatihan sebenarnya itu sendiri. Pelatihan AED tersedia online, sebagai kursus tradisional yang ditawarkan oleh berbagai organisasi, sebagai bagian dari pelatihan pertolongan pertama dan sebagai bagian dari pelatihan cardiopulmonary (CPR) tingkat penyedia layanan kesehatan. Ketika berbicara tentang berbagai jenis pelatihan AED, ada pelatihan untuk menggunakan perangkat medis untuk defibrilasi jantung orang dewasa dan pelatihan untuk resusitasi anak-anak. Pelatihan dapat dilakukan dengan AED semi-otomatis, juga dikenal sebagai defibrilator penasehat kejut, atau dengan unit otomatis penuh. Ini juga dapat mencakup cara merawat perangkat dan cara mengoordinasikan penggunaan AED dengan CPR.

Di antara hal-hal yang dipelajari dalam semua jenis pelatihan AED yang kompeten adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk mengoperasikan unit, seperti menyalakannya dan, jika perlu, mengubahnya untuk memberikan instruksi dalam bahasa yang dapat dipahami oleh operator. Siswa juga mempelajari cara memasang pembalut dengan benar ke pasien, cara menekan tombol analisis, dan tentang perlunya memastikan bahwa tidak ada yang menyentuh pasien selama analisis. Pelatihan AED dengan unit yang sepenuhnya otomatis tidak memerlukan banyak pekerjaan dari pihak operator setelah perangkat dipasang pada korban. Unit semi-otomatis memerlukan tombol untuk ditekan jika kejutan disarankan.

Penyedia layanan kesehatan seperti teknisi medis darurat (EMT) selalu menerima kombinasi pelatihan CPR dan AED karena mereka sering terlibat dalam koordinasi penggunaan CPR dan AED dua orang di lapangan. Jenis pelatihan ini berfokus pada perpaduan kedua intervensi penyelamatan jiwa untuk memberikan kesempatan terbaik bagi korban untuk bangkit kembali. Misalnya, siswa belajar kapan harus melakukan defibrilasi terlebih dahulu dan kapan memulai CPR terlebih dahulu. Mereka juga belajar tentang ritme yang tidak dapat dikejutkan seperti aktivitas listrik tanpa denyut (PEA) dan asistol — saat-saat ketika AED tidak berguna.

Dapat dikatakan bahwa pelatihan AED yang diterima penyedia layanan kesehatan berbeda dari pelatihan yang diterima orang awam karena aturan yang harus diikuti oleh EMT dan paramedis yang bekerja di lapangan terkait keputusan kapan harus membawa korban ke rumah sakit atau fasilitas perawatan khusus. Jenis pelatihan AED ini juga mencakup kontraindikasi penggunaan defibrillator ini. Ada kalanya perangkat tidak boleh digunakan, seperti beberapa situasi yang melibatkan trauma yang menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa dan dalam kasus hipotermia.