Lusinan jenis obat anti-kejang yang berbeda umum digunakan untuk mengobati epilepsi dan kejang non-epilepsi. Jenis obat yang diresepkan untuk individu tergantung pada jenis kejang yang diobati, termasuk kejang umum atau grand mal, kejang tidak ada atau petit mal, kejang parsial, dan episode campuran. Toleransi individu terhadap obat-obatan tertentu dan efek sampingnya juga dipertimbangkan saat meresepkan obat anti-kejang.
Tegretol® atau Carbatrol®, juga dikenal dengan nama generiknya carbamazepine, biasanya diresepkan untuk kejang. Ini dapat digunakan untuk jenis kejang parsial, umum, atau campuran. Beberapa efek samping potensial dari Tegretol® adalah mual, ruam, pusing, perubahan penglihatan, dan kelelahan.
Depakote® (asam valproat) atau Dilantin® (fenitoin) dapat digunakan untuk mengontrol kejang tidak ada, sebagian, atau umum. Dilantin® kadang-kadang digunakan secara intravena di rumah sakit untuk mendapatkan kontrol cepat atas kejang. Kedua obat anti kejang ini dapat memiliki efek jangka panjang yang serius seperti penipisan tulang, edema, menstruasi tidak teratur, perubahan bicara, atau peningkatan pertumbuhan rambut yang dikenal sebagai hirsutisme.
Beberapa obat anti-kejang digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengontrol jenis kejang tertentu. Ini dapat mencakup Neurontin® (gapapentin), Zonegran®, dan Gabitril®. Seperti halnya obat lain, obat ini dapat memiliki efek samping seperti perubahan perilaku, kelelahan, pusing, ruam, atau batu ginjal.
Obat anti-kejang lainnya dapat digunakan untuk aplikasi jangka pendek, seperti dalam perawatan ruang gawat darurat untuk mengendalikan kejang. Ini termasuk obat penenang tertentu, seperti Klonopin®, Tranxane®, atau Valium®. Mereka tidak digunakan untuk manajemen kejang jangka panjang karena individu dengan cepat membangun toleransi terhadap obat ini.
Banyak obat yang digunakan untuk mengontrol kejang memiliki efek samping yang berhubungan dengan penurunan berat badan, penambahan berat badan, atau penurunan nafsu makan. Ini termasuk Lyrica®, Zaronthin® (ethsuximide), Felbatol®, dan Topomax®. Efek lain dapat berkisar dari masalah penglihatan, seperti pada Trileptal®, hingga insomnia dan pusing, seperti pada Lamictal®.
Epilepsi, juga disebut gangguan kejang, adalah kondisi neurologis yang mempengaruhi sistem saraf tubuh. Kejang, atau lonjakan aktivitas listrik otak, dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Kejang umum, juga dikenal sebagai kejang grand mal, mempengaruhi kedua belahan otak dan menyebabkan hilangnya kesadaran. Kejang parsial terbatas pada satu bagian otak. Kejang absen, yang juga dikenal sebagai kejang petit mal, menyebabkan penurunan kesadaran yang singkat dan umumnya tidak mengakibatkan hilangnya kesadaran.