Multiple sclerosis (MS) adalah gangguan yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Seorang individu yang khas dengan multiple sclerosis memiliki gejala yang bergantian antara menjadi lebih baik dan semakin buruk. Orang-orang ini dikatakan memiliki multiple sclerosis yang kambuh. Orang yang gejalanya semakin memburuk dari waktu ke waktu tanpa adanya remisi dikatakan memiliki bentuk penyakit yang progresif. Tiga jenis multiple sclerosis progresif adalah MS progresif primer, MS progresif sekunder dan MS progresif-kambuh.
Gejala umum dari multiple sclerosis termasuk mati rasa, keseimbangan yang buruk, masalah kandung kemih, masalah dengan penglihatan dan kelemahan ekstremitas. Mereka yang menderita multiple sclerosis progresif primer melihat gejala-gejala ini secara bertahap menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu. Akhirnya, itu dapat mencegah individu yang terkena untuk berjalan dengan benar dan dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh normal. Sklerosis multipel progresif primer, seperti bentuk MS lainnya, didiagnosis dengan meninjau riwayat neurologis pasien, serta melalui pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan pengujian cairan tulang belakang.
Individu dengan multiple sclerosis sekunder-progresif awalnya didiagnosis dengan MS yang kambuh. Multiple sclerosis progresif sekunder didiagnosis ketika periode remisi berhenti dan gejala secara bertahap memburuk. Bentuk MS ini lebih sering terjadi pada pria dan cenderung dimulai ketika mereka berusia sekitar 40 tahun. Individu yang kambuh bentuk MS berubah menjadi bentuk progresif akan mulai mengalami efek yang lebih melemahkan yang tidak mereda.
Multiple sclerosis progresif-kambuh adalah bentuk progresif ketiga dari MS. Ini adalah bentuk penyakit yang paling langka. MS yang kambuh secara progresif ditandai dengan gejala yang terus memburuk dan sistem saraf pusat yang semakin rusak. Individu dengan bentuk penyakit ini mengalami periode kekambuhan di mana gejalanya sangat melumpuhkan. Gejala-gejala ini dapat menjadi kurang melumpuhkan sementara, tetapi tidak ada periode remisi yang stabil.
Tidak ada obat yang disetujui untuk mengobati bentuk progresif MS. Perawatan yang tersedia untuk bentuk penyakit non-progresif belum terbukti bermanfaat bagi mereka dengan tipe progresif. Latihan dan terapi fisik, bagaimanapun, bisa efektif dalam membantu mendapatkan kembali tingkat mobilitas yang lebih besar. Individu dengan penyakit ini juga didorong untuk mempertahankan diet MS yang baik. Disarankan agar individu yang terkena dampak menurunkan asupan lemak jenuh, gula, garam dan kolesterol.
Hidup dengan MS bisa menjadi perjuangan terus-menerus untuk fisik yang lebih besar. Selain terapi fisik, individu dengan penyakit ini sering mencari pengasuh yang dapat memberikan akupunktur untuk MS. Menerima perawatan akupunktur yang lembut dapat membantu menyebabkan kelenturan otot yang lebih baik dan memungkinkan gerakan yang lebih mudah. Meskipun teknik-teknik ini tidak akan menghentikan perkembangan penyakit, teknik-teknik ini dapat memberikan tingkat kelegaan yang sangat dibutuhkan dari gejala-gejalanya.