Latihan latihan interval bergantian antara intensitas tinggi dan rendah selama latihan untuk meningkatkan manfaat latihan. Secara umum, ada dua jenis latihan interval: latihan interval kebugaran dan latihan interval kinerja. Latihan interval kebugaran cocok untuk kebugaran umum dan direkomendasikan untuk atlet pemula dan menengah. Latihan latihan interval kinerja direkomendasikan untuk atlet berpengalaman. Mengubah aktivitas dan latihan yang dilakukan juga akan menawarkan berbagai jenis latihan interval.
Kebanyakan orang yang memulai olahraga memulai dengan olahraga terus menerus, seperti berjalan atau berlari dengan kecepatan yang telah ditentukan, tetapi pelatihan interval malah mengubah kecepatan selama latihan, seperti bergantian antara berlari dan jogging pada interval dua menit. Latihan latihan interval memberikan tahap pemulihan, membuat atlet lebih mampu tampil selama fase latihan yang intens. Hasilnya, latihan interval dapat meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan konsumsi kalori untuk tubuh yang lebih ramping dan bugar.
Latihan latihan interval kebugaran bertujuan untuk meningkatkan detak jantung hingga sekitar 85 persen dari target maksimum selama fase pengerahan tenaga. Atlet harus bernapas berat tetapi masih bisa berbicara. Aktivitas selama fase pemulihan harus menjaga detak jantung di suatu tempat antara 50 persen dan 60 persen dari target maksimum.
Periode intensitas dan pemulihan ditentukan sebelumnya dan akan tergantung pada latihan yang dilakukan dan tingkat kebugaran individu. Misalnya, seorang pemula yang baru mulai berlari mungkin berlari selama satu menit diikuti dengan dua menit jogging atau berjalan kaki sebelum berlari selama satu menit lagi, dan seterusnya. Dengan pengalaman, periode pengerahan tenaga dan pemulihan yang sama dapat digunakan, atau rasionya bahkan dapat dibalik, dengan dua menit berlari diikuti dengan satu menit joging.
Berlari sering dikaitkan dengan latihan interval, tetapi aktivitas aerobik lainnya juga cocok. Latihan interval dapat digunakan dengan berenang, bersepeda atau bahkan lompat tali. Variasi dalam berlari, seperti latihan sprint atau lari di tangga dapat menambah variasi latihan.
Umumnya, latihan interval menggunakan interval masing-masing tidak lebih dari lima menit. Semburan aktivitas yang lebih pendek memungkinkan atlet untuk bekerja lebih keras selama fase ini tanpa melambat atau goyah saat latihan berlangsung, sehingga membangun kekuatan dan membakar kalori. Interval yang lebih panjang membantu meningkatkan daya tahan, dan panjang interval dapat dipilih untuk efek yang diinginkan.
Metode lain dapat digunakan untuk meningkatkan intensitas juga. Resistensi tambahan bisa sama efektifnya dengan kecepatan tambahan. Misalnya, berlari di atas medan berbukit akan memberikan periode intensitas tinggi dan rendah tanpa pelari mengubah kecepatannya sama sekali.