Cerebral palsy adalah gangguan otak yang dapat menyebabkan masalah perkembangan intelektual dan fisik. Kelainan ini bisa bersifat bawaan, di mana anak lahir dengan kerusakan otak, atau kerusakan otak bisa terjadi segera setelah lahir. Perawatan untuk gangguan ini biasanya mencakup pengobatan untuk mengendalikan gejala seperti kejang otot dan pembedahan untuk mengobati masalah otot dan saraf. Salah satu aspek terpenting dari perawatan cerebral palsy adalah rehabilitasi fisik, yang mencakup berbagai jenis latihan cerebral palsy untuk memperbaiki kondisi tubuh.
Latihan untuk cerebral palsy cenderung berfokus pada pembangunan satu atau lebih atribut fisik berikut: kekuatan tulang, fleksibilitas otot dan rentang gerak, kesehatan jantung dan sistem peredaran darah serta daya tahan dan kekuatan. Seseorang dengan cerebral palsy dapat menggunakan berbagai jenis latihan sesuai dengan kemampuan dan tujuan latihannya saat ini. Misalnya, tidak semua individu dapat berdiri tanpa bantuan, dan yang lain memiliki kemampuan fisik yang cukup untuk berjalan, berlari, atau menaiki tangga.
Hampir semua orang dengan cerebral palsy dapat melakukan latihan peregangan dasar, baik duduk atau berdiri. Orang yang memiliki masalah dengan peregangan dapat menggunakan peregangan yang dibantu, di mana ahli terapi fisik, anggota keluarga atau pemberi perawatan membantu dengan memperpanjang dan melenturkan anggota badan. Peregangan yang dibantu adalah latihan cerebral palsy umum yang dapat digunakan orang tua untuk membantu meningkatkan fleksibilitas pada bayi dan anak kecil.
Beberapa jenis latihan cerebral palsy dapat membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular bagi orang yang tidak dapat berdiri atau berjalan tanpa bantuan. Salah satu latihan tersebut adalah penggunaan siklus lengan atau kaki, yang dapat dilakukan di dalam atau di luar ruangan dengan menggunakan peralatan semi-portabel stasioner. Jenis latihan ini sangat ideal untuk penderita cerebral palsy karena meningkatkan kekuatan otot serta kesehatan kardiovaskular, dan karena dapat dilakukan sambil duduk di kursi yang memberikan dukungan yang diperlukan.
Orang dengan cerebral palsy yang memiliki mobilitas dan kekuatan yang cukup mungkin dapat berjalan, berlari atau menaiki tangga untuk berolahraga. Jenis latihan ini membantu meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas otot, meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan meningkatkan sirkulasi. Jenis latihan ini memang membutuhkan kekuatan dan kemampuan fisik yang signifikan, dan tidak cocok untuk semua orang.
Terlepas dari sejauh mana kemampuan fisik, menari dapat menjadi bentuk latihan yang sangat baik, karena tarian duduk dan berdiri dapat meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan kontrol otot. Tarian dapat membantu meningkatkan motivasi berolahraga serta memberikan manfaat fisik, terutama bagi orang muda dengan cerebral palsy. Anak-anak sering menganggap tarian menyenangkan, dan orang tua dapat menyediakan alat peraga seperti balon, pita, dan bahkan kostum untuk membuat latihan palsi serebral berbasis tarian menjadi menyenangkan.
Latihan air sangat ideal karena memungkinkan individu untuk berolahraga di lingkungan yang mengurangi ketegangan pada sendi dan tulang. Berenang dan bentuk latihan air lainnya membantu meningkatkan kelenturan tubuh dan merupakan cara yang baik untuk mendorong berbagai jenis gerakan, terutama pada anak-anak. Salah satu keuntungan khusus dari latihan cerebral palsy akuatik adalah bahwa saat berada di dalam air, tidak ada risiko jatuh atau cedera akibat gerakan otot atau anggota badan yang tidak menentu. Perangkat apung dapat dipakai untuk memastikan bahwa berenang adalah kegiatan yang aman, dan anak-anak harus diawasi setiap saat.
Salah satu aspek yang sangat bermanfaat dari latihan palsi serebral adalah bahwa program latihan yang baik terkadang dapat mengurangi kebutuhan akan pengobatan atau pembedahan. Ini karena seseorang dengan cerebral palsy dapat memperoleh peningkatan kekuatan, fleksibilitas, kontrol otot, dan manfaat lainnya. Dalam beberapa kasus, ini mungkin berarti lebih sedikit obat yang diperlukan untuk mengendalikan gejala, atau bahkan obat itu sendiri dapat mengendalikan gejala dalam kasus di mana pembedahan mungkin diperlukan.