Apa saja Jenis Kerusakan Tulang Rawan?

Ada tiga jenis dasar tulang rawan termasuk tulang rawan elastis, tulang rawan fibrosa, dan tulang rawan hialin. Ketiga jenis tulang rawan mengalami kerusakan tulang rawan karena berbagai faktor termasuk berat badan, aktivitas fisik, dan keausan. Sementara semua jenis kerusakan tulang rawan dapat menyebabkan rasa sakit, kerusakan tulang rawan artikular adalah yang paling parah.

Tulang rawan artikular dapat ditempatkan dalam kategori “tulang rawan hialin”. Jenis tulang rawan ini dapat ditemukan di antara sendi, dan melindungi sendi dari menyerap banyak tekanan. Sebagian besar cedera tulang rawan artikular terjadi di daerah lutut yang menyebabkan imobilitas, pembengkakan, dan nyeri. Tulang rawan di area lutut bisa rusak karena benturan langsung seperti jatuh atau bersentuhan dengan benda tumpul. Orang yang berpartisipasi dalam olahraga yang sangat agresif sering menjadi mangsa kerusakan tulang rawan artikular.

Jenis kerusakan tulang rawan lainnya dapat terjadi akibat penuaan. Selama beberapa tahun, tulang rawan dapat menjadi aus yang mengakibatkan rasa sakit, bengkak, dan beberapa imobilitas. Juga, orang yang secara klinis dianggap obesitas mungkin menderita osteoarthritis, yang disebabkan oleh penurunan tulang rawan karena terlalu banyak tekanan. Lebih lanjut, orang yang tetap tidak bergerak untuk waktu yang lama juga dapat mengalami kerusakan tulang rawan, karena seseorang perlu bergerak agar tulang rawan berfungsi dengan baik.

Mendiagnosis seseorang yang menderita kerusakan tulang rawan seringkali sulit. Seringkali, jenis kerusakan ini meniru gejala yang disebabkan oleh ligamen yang sobek dan cedera lainnya. Cara terbaik untuk menentukan apakah tulang rawan telah rusak adalah dengan mengunjungi profesional medis. Dokter medis memiliki kemampuan untuk mengarahkan pasien ke pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI), yang akan mendeteksi tulang rawan yang rusak. Pembedahan artroskopi seringkali merupakan perawatan yang direkomendasikan untuk cedera tulang rawan artikular di area lutut.

Gejala kerusakan tulang rawan meliputi pembengkakan, nyeri hebat, kekakuan, dan penurunan gerakan. Dalam beberapa kasus, partikel kecil tulang rawan dapat terlepas dari area sendi yang menyebabkan sendi runtuh di bawah tekanan. Fisioterapi, perubahan gaya hidup, obat penghilang rasa sakit, dan perangkat pendukung semuanya dapat diresepkan untuk orang yang menderita kerusakan tulang rawan. Beberapa orang mungkin memerlukan perawatan tambahan seperti mosaicplasty, stimulasi sumsum, dan implantasi kondrosit autologus.

Seseorang yang mengalami salah satu gejala yang tercantum di atas harus segera mencari perhatian medis. Kerusakan tulang rawan tidak akan hilang, meski akan bertambah parah jika tidak ditangani dengan baik. Upaya pengobatan sendiri harus dihindari, karena taktik ini tidak akan menyembuhkan tulang rawan secara permanen.