Apa Saja Jenis Kain Kimono?

Kain kimono biasanya terdiri dari rami, poliester, sutra, katun atau rayon. Kimono adalah jubah gaya Jepang yang dikenakan untuk berbagai acara termasuk pernikahan, pemakaman, dan acara rutin sehari-hari. Pola pada kain kimono biasanya memiliki semacam makna yang melekat padanya dan biasanya menampilkan item dari alam seperti binatang, tumbuhan, atau jenis buah.

Chirimen, atau kain krep, adalah kain kimono terlaris di Jepang. Ini sangat keriput, namun lembut seperti sutra. Jika kimono dibuat dengan jenis kain ini, maka penting untuk diperhatikan bahwa kimono akan menyusut setelah dicuci.

Kinran, atau brokat emas, adalah jenis kain kimono yang mahal. Itu dibuat dengan foil emas atau foil perak dan seringkali mengandung benang emas dan perak. Obi, selempang yang digunakan untuk mengikat kimono, biasanya terbuat dari kinran.

Kyo yuzen, kain yang diwarnai, didekorasi dengan stensil tradisional Jepang yang memungkinkan desain warna-warni yang memukau. Berasal dari tahun 1700-an, jenis kain ini telah mempertahankan popularitasnya karena keserbagunaannya. Garis tipis dapat ditarik dan perpaduan warna yang harmonis dapat dicapai dengan menggunakan kyo yuzen.

Nishijin ori adalah jenis kain kimono kualitas tertinggi dan paling mewah dari semua. Kimono yang terbuat dari kain ini biasanya dikenakan di pesta pernikahan, acara kenegaraan, dan upacara penting. Itu terbuat dari emas atau brokat berwarna di atas sutra, dan terkenal akan keindahan dan kecanggihannya. Untuk membuat nishijin ori, lebih dari 20 langkah yang berbeda harus dilakukan. Desain dibuat menggunakan pola benang yang dijahit yang kemudian dicelupkan ke dalam pewarna kelas atas dan diaplikasikan pada sutra.

Karena sifatnya yang lembut, nishijin ori harus dicuci dengan tangan dengan air dingin. Saat menyetrika, setelan rendah harus digunakan. Biasanya, kimono jenis ini digantung untuk memungkinkan kontak dengan udara segar. Kain Nishijin ori, bersama dengan jenis kain kimono lainnya, juga dapat disimpan dengan cara melipatnya menjadi kertas tatoshi, bentuk kertas Jepang yang tipis seperti tisu.

Kain kimono berbeda tergantung pada orang yang memakainya. Furisode biasanya dikenakan oleh wanita lajang yang belum menikah. Hal ini ditandai dengan lengan panjang, warna-warna cerah, dan pola di seluruh pakaian. Sutra adalah kain paling populer untuk furisode karena merupakan pakaian paling formal untuk wanita muda yang belum menikah.

Wanita yang sudah menikah biasanya memakai kimono yang terbuat dari kain berwarna netral atau hitam. Kain kimono untuk pakaian ini terdiri dari semua jenis, dari sutra hingga katun dasar. Jenis kimono yang paling formal untuk wanita yang sudah menikah disebut tomesode. Itu dibuat dengan kain satu warna dan hanya berisi desain di bawah pinggang.