Perjanjian pembatalan digunakan untuk mengakhiri kontrak tertulis yang dirujuk dalam dokumen itu sendiri. Tiga perjanjian pembatalan yang umum adalah perjanjian pembatalan sewa, perjanjian pembatalan hutang, dan perjanjian pembatalan dan pelepasan bersama. Tanpa itu, kontrak asli yang ditandatangani oleh kedua belah pihak seringkali tetap efektif dan mengikat bagi para penandatangan. Beberapa kontrak memang mengandung bahasa tentang pembatalan, tetapi perjanjian terpisah seringkali merupakan pilihan yang lebih efektif dan memperjelas maksud para pihak untuk membatalkan kontrak.
Perjanjian pembatalan sewa sering digunakan oleh tuan tanah untuk mengakhiri sewa sebelum berakhirnya. Penyewa dan tuan tanah menandatangani perjanjian, yang sering mencantumkan persyaratan. Misalnya, pemilik dapat meminta penyewa setuju untuk membayar sewa sampai tanggal pembatalan dan membayar jumlah tambahan setiap bulan sebagai imbalan atas persetujuan pemilik untuk membatalkan sewa. Perjanjian tersebut juga membahas uang jaminan, yang seringkali merupakan pernyataan yang menegaskan bahwa pemilik akan mengembalikan uang jaminan kepada penyewa jika apartemen dikembalikan dalam kondisi baik. Jika penyewa tidak mengosongkan apartemen seperti yang ditentukan dalam perjanjian, maka perjanjian tersebut seringkali tidak efektif untuk mengakhiri sewa asli.
Pemberi pinjaman terkadang menawarkan perjanjian pembatalan utang kepada debitur sebagai bagian dari negosiasi penyelesaian utang, dalam beberapa kasus ketika debitur meninggal dunia atau ketika debitur menganggur tanpa disengaja. Perjanjian sering dapat digunakan untuk membatalkan seluruh hutang atau pembayaran bulanan yang harus dibayar oleh debitur. Dalam beberapa kasus, ini digunakan untuk menangguhkan utang dan menunda pembayaran. Pemberi pinjaman juga dapat menggunakannya untuk mengurangi bunga, saldo pokok yang terutang, atau keduanya. Debitur mungkin dapat membujuk pemberi pinjaman untuk membatalkan hutang setelah jangka waktu berlalu, dan ini adalah dokumen hukum yang dapat digunakan debitur untuk melakukan itu.
Perjanjian pembatalan dan pelepasan timbal balik sering digunakan dalam transaksi real estat. Penjual dapat meminta pembeli untuk menandatanganinya untuk pembatalan kontrak pembelian dan untuk mengembalikan semua simpanan kepada pembeli. Misalnya, penjualan rumah dalam kontrak pembelian mungkin bergantung pada pembeli yang memperoleh pembiayaan dalam beberapa hari tertentu. Jika pembeli tidak dapat memperoleh uang untuk membeli rumah, maka penjual dan pembeli memerlukan dokumen hukum yang secara resmi mengakhiri kontrak. Itulah tujuan dari perjanjian pembatalan dalam jual beli real estate.