Penilaian literasi digunakan untuk mengukur kompetensi dan pengetahuan. Misalnya, penilaian literasi membaca untuk anak usia sekolah menunjukkan seberapa baik kemajuan mereka dalam membaca, dan penilaian literasi membaca orang dewasa membantu mengukur tingkat membaca orang dewasa. Penilaian literasi komputer menunjukkan seberapa baik seseorang memahami teknologi komputer. Bidang lain menggunakan penilaian literasi untuk mengukur kompetensi dan pengetahuan dalam bidang itu.
Literasi komputer adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan komputer dan teknologi lainnya. Ini menunjukkan tingkat keterampilan mulai dari pemecahan masalah dan pemrograman komputer dasar hingga lanjutan. Penilaian literasi komputer juga dapat menunjukkan seberapa nyaman seseorang menggunakan komputer dan seberapa baik dia memahami cara kerja komputer. Jika seseorang melamar pekerjaan yang membutuhkan penggunaan komputer, pemberi kerja mungkin memberikan penilaian literasi komputer.
Literasi membaca mengukur seberapa baik seseorang membaca dan memahami apa yang dia baca. Beberapa sekolah memberikan tes standar kepada anak-anak untuk menentukan tingkat membaca mereka. Seorang guru mungkin juga menggunakan penilaian literasi membaca untuk membantu memahami tingkat di mana seorang anak membaca. Penilaian membaca individu telah dikenal memberikan wawasan paling banyak kepada guru.
Penilaian literasi kesehatan mengukur seberapa baik seseorang memahami informasi terkait kesehatan. Ini termasuk mengikuti petunjuk dari dokter tentang cara minum obat. Ini juga dapat mencakup penggunaan label makanan dan produk untuk menghitung kandungan nutrisi, membaca hasil tes medis, atau membaca artikel tentang nutrisi.
Penilaian literasi prosa mengukur seberapa baik seseorang memahami dan menggunakan informasi dalam novel, koran, brosur atau majalah. Orang dewasa menggunakan penilaian ini untuk mempelajari keterampilan baru atau untuk tujuan hiburan. Ketika sebuah buku dibacakan untuk seorang anak, keterampilan literasi prosa sedang digunakan. Ketika brosur sedang dibaca dan dipahami, keterampilan literasi prosa sedang digunakan.
Penilaian literasi dokumen mengukur seberapa baik seseorang menemukan dan menggunakan informasi yang ditemukan dalam bagan, grafik, jadwal, formulir atau tabel. Jika seseorang mengisi lamaran pekerjaan, dia menggunakan literasi dokumen. Ketika seseorang menggunakan panduan program di televisinya untuk menemukan film, orang tersebut menggunakan literasi dokumen. Jika seseorang mengisi aplikasi kartu kredit, dia menggunakan literasi dokumen.
Penilaian literasi kuantitatif mengukur seberapa baik seseorang menggunakan angka yang ditemukan dalam dokumen cetak, iklan, atau selebaran. Dalam literasi kuantitatif, seseorang menggunakan teks dan angka untuk mencari informasi. Dia mungkin harus mengalikan, menambah atau mengurangi angka untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Misalnya, mencari tahu apa yang harus diberi tip di restoran, melakukan anggaran bulanan, atau menjaga skor untuk tim olahraga menggunakan literasi kuantitatif.